KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tomiko Itooka, seorang wanita asal Jepang yang dikenal sebagai salah satu orang tertua di dunia, meninggal pada usia 116 tahun pada Desember 2024. Itooka adalah simbol harapan dan keteguhan hidup, dan rahasia panjang umurnya telah menjadi perhatian banyak orang.
Kisah Hidup Tomiko Itooka
Mengutip
unilad, Tomiko Itooka lahir pada 23 Mei 1908 di Prefektur Hyogo, Jepang, dan meninggal di sebuah panti jompo di kota Ashiya. Selama hidupnya, ia menyaksikan berbagai peristiwa besar dunia, termasuk Perang Dunia Pertama dan Kedua.
Baca Juga: Orang-orang Baru Menyadari Kepanjangan AM dan PM, dan Hal Itu Membuat Mereka Terkejut Sebagai seorang istri dan ibu dari empat anak, Itooka menikmati pernikahan selama 51 tahun bersama suaminya, Kenji Itooka, yang meninggal pada tahun 1979. Walikota Ashiya, kota yang berjarak sekitar 20 menit dari Osaka, memberikan penghormatan dengan mengatakan, “Ms. Itooka memberi kami keberanian dan harapan sepanjang hidupnya yang panjang. Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya sekali lagi.”
Kebiasaan Unik Itooka Setiap Pagi
Rahasia panjang umur Itooka adalah pola makan sederhana namun konsisten. Setiap pagi, ia menikmati:
- Pisang.
- Minuman susu fermentasi rasa yogurt yang populer di Jepang, bernama Calpis.
Kombinasi sederhana ini menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas paginya. Meski terdengar sederhana, banyak ahli percaya bahwa pola makan yang ringan, kaya nutrisi, dan teratur dapat membantu memperpanjang usia. Selain pola makan, gaya hidup aktif Itooka juga menjadi faktor penting. Ia dikenal sebagai seorang pendaki yang rajin. Bahkan, pada usia 100 tahun, Itooka berhasil mendaki Gunung Ontake setinggi 3.067 meter sebanyak dua kali. Aktivitas ini menunjukkan pentingnya menjaga tubuh tetap aktif meski sudah lanjut usia.
Baca Juga: Dokter Membagikan 10 Pertanyaan yang Bisa Menunjukkan Anda Menderita Autisme Kota dengan Usia Panjang: "Blue Zone"
Fenomena umur panjang seperti yang dialami oleh Itooka juga ditemukan di Loma Linda, California, sebuah kota yang dikenal sebagai salah satu Blue Zone. Penduduknya, yang mayoritas adalah jemaat Seventh-day Adventist, memiliki pola hidup yang serupa:
- Menghindari alkohol dan rokok.
- Mengamalkan pola makan bebas daging.
- Mengonsumsi makanan sederhana seperti oatmeal setiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo