Raih Banyak Kesepakatan, Ekonom: Bukti Indonesia Berhasil Sebagai Presidensi G20



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan G20 semakin membuahkan hasil dengan diluncurkannya pandemic fund atau dana pandemi. Asal tahu saja, pandemic fund merupakan hasil kesepakatan para menteri kesehatan dan menteri keuangan yang tergabung dalam anggota negara G20. Hingga kini, dana yang sudah terkumpul sekitar US$ 1,4 miliar dari 24 donatur.

Selain pandemic fund, Presidensi G20 Indonesia juga berhasil merumuskan dan mengusulkan roadmap atau peja jalan transisi energi.

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, kesepakatan yang berhasil diraih G20 Indonesia seperti pandemic fund dan kesepakatan terkait transisi energi menunjukkan keberhasilan Indonesia sebagai Presidensi G20 ditengah kondisi global yang kian tak menentu.


Hanya saja, Piter menilai kesepakatan tersebut tidak akan memberikan dampak ekonomi secara langsung, tetapi dalam jangka panjang kesepakatan yang bisa diraih akan berdampak positif terhadap perekonomian global termasuk juga Indonesia.

"Memang tidak semua bisa mencapai kesepakatan dan dituangkan dalam komunike, tetapi kesepakatan seperti pandemic fund, dan kesepakatan terkait transisi energi menunjukkan keberhasilan Indonesia sebagai presidensi G20 dimana sulit sekarang ini," ujar Piter kepada Kontan.co.id, Senin (14/11).

Baca Juga: Bangun Industri Baterai Mobil Listrik, Jokowi Ajak Australia Suplai Lithium ke RI

Di sisi lain, Indonesia juga berhasil menandatangi kesepakatan investasi senilai Rp 75 triliun melalui B20 Investment Forum dengan perusahaan dari 11 negara. Untuk itu, Piter menilai bahwa kesepakatan investasi tersebut akan mendapatkan langsung ke perekonomian Indonesia mengingat investasi akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru.

"Investasi bagaimanapun juga akan mendorong penciptaan lapangan kerja yang sangat kita butuhkan dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan," katanya.

Sementara itu, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, bahwa Sherpa G20 kemungkinan tidak akan mencapai komunike. Namun diirnya berharap bahwa perhelatan KTT G20 tersebut dapat mendeliver sesuatu yang konkrit. Misalnya saja, pandemic fund yang sudah meraih kesepakatan.

Hanya saja, Riefky menilai bahwa masih ada beberapa aspek lain atau isu lain yang perlu mendapatkan kesepakatan yang kokrit, misalnya saja dari sisi transisi iklim. Ia bilang, transisi iklim perlu adanya suatu komitmen yang lebih konkrit untuk pendanaan di negara berkembang dari negara maju.

"Tapi memang perlu diingat, forum G20 bukanlah forum yang ditujukan secara spesifik untuk memperbaiki ekonomi Indonesia, tapi perlunya adalah sosialisasi yang inklusif fan membantuk untuk seluruh negara di dunia," kata Riefky kepada Kontan.co.id, Senin (14/11).

Baca Juga: Kesepakatan RI-Turki: Produksi Bersama Bus Listrik dan Bangun Jalan Tol Trans Sumatra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat