KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) sedang berusaha memperbaiki beban keuangan dan layanan telekomunikasi di semester II-2019. Bahkan, baru-baru ini ISAT merilis surat utang yang memiliki total Rp 3,38 triliun yang terdiri dari obligasi senilai Rp 2,59 triliun dan sukuk senilai Rp 794 miliiar. Dana segar dari obligasi ini akan digunakan untuk menambah belanja modal perusahaan yang tahun ini dialokasikan Rp 10 triliun. Hingga kuartal I-2019, ISAT telah menyerap Rp 2,2 triliun atau senilai 22% dari total alokasi capex pada tahun ini. Angka tersebut lebih besar 66,4% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Analis Panin Sekuritas Nico Laurens mengatakan, saat ini ISAT memang sedang mengejar ketertinggalan dari emiten pemain telekomunikasi lainnya, TLKM, anggota indeks Kompas100 ini, dan EXCL. Menurut Nico, ketertinggalan yang tampak dari ISAT ialah jumlah BTS yang dimiliki.
Raih dana dari penerbitan obligasi, Indosat (ISAT) mencoba kejar ketertinggalan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) sedang berusaha memperbaiki beban keuangan dan layanan telekomunikasi di semester II-2019. Bahkan, baru-baru ini ISAT merilis surat utang yang memiliki total Rp 3,38 triliun yang terdiri dari obligasi senilai Rp 2,59 triliun dan sukuk senilai Rp 794 miliiar. Dana segar dari obligasi ini akan digunakan untuk menambah belanja modal perusahaan yang tahun ini dialokasikan Rp 10 triliun. Hingga kuartal I-2019, ISAT telah menyerap Rp 2,2 triliun atau senilai 22% dari total alokasi capex pada tahun ini. Angka tersebut lebih besar 66,4% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Analis Panin Sekuritas Nico Laurens mengatakan, saat ini ISAT memang sedang mengejar ketertinggalan dari emiten pemain telekomunikasi lainnya, TLKM, anggota indeks Kompas100 ini, dan EXCL. Menurut Nico, ketertinggalan yang tampak dari ISAT ialah jumlah BTS yang dimiliki.