KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PAM Mineral Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan, Jumat (9/7). Emiten dengan kode saham
NICL melepas 2 miliar saham kepada publik, setara dengan 20,7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 100 per saham dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau
initial public offering (IPO). PAM Mineral merupakan perusahaan pertambangan nikel yang berdiri sejak 2008. NICL memiliki dua wilayah operasional, yakni di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara dan di Sulawesi Tengah, tepatnya di Desa Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir.
Baca Juga: Melesat 35% pada perdagangan perdana, saham PAM Mineral (NICL) kena ARA Mengutip keterangan resmi, Ruddy Tjanaka, Direktur Utama NICL menybut, dana yang diraih dari IPO ini setelah dikurangi biaya emisi, utamanya sekitar Rp 72 miliar akan dipergunakan untuk pengembangan usaha perseroan dan anak perusahaan, PT Indrabakti Mustika (IBM), di mana sebesar 30% akan digunakan untuk eksplorasi penambahan cadangan bijih nikel di area blok kerja perseroan.
Blok kerja tersebut antara lain blok yang diberi nama BCL, Raisa, Kartini, Tiara, dan Syahrini dengan total luas sekitar 51 hektare yang berada di dalam area pertambangan dengan izin usaha pertambangan (IUP) atas nama NICL di Morowali. Sekitar 70% nya akan dipergunakan oleh PT Indrabakti Mustika untuk program eksplorasi lanjutan pengeboran spasi detail (infill drilling) penambangan cadangan bijih nikel di area blok kerja Kolaka Cendana, Longori, Silae, Komia, Kuma, Kondole dengan total luas 183 hektare di Konawe Utara. Kedua pengembangan usaha itu direncanakan dimulai pada paruh kedua 2021.