KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (
IPCM) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 2% sepanjang 2020, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Pendapatan menjadi sebesar Rp697 miliar dari sebesar Rp 682 miliar. Sejumlah kenaikan pada pos pajak membuat beban operasional IPCM naik 237% secara tahunan menjadi Rp 38,44 miliar. Sehingga, laba usaha Jasa Armada turun 18% menjadi Rp 89,17 miliar. IPCM juga mencatat beban keuangan Rp 4,62 miliar, melesat 29 kali lipat dari sebelumnya Rp 154,92 juta. Dengan demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan IPCM turun 11% menjadi Rp 80,23 miliar dari sebelumnya Rp 90,05 miliar.
Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf mengemukakan, pencapaian pendapatan usaha tersebut ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan yang signifikan pada segmen di luar Pendapatan Jasa Kapal Pelabuhan Umum (PELUM) yaitu pada Segmen Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dan Terminal Khusus (TERSUS).
Baca Juga: Jasa Armada (IPCM) jalin kerjasama dengan Pelindo II untuk penyediaan kapal tunda Pencapaian tingkat pertumbuhan masing-masing mencapai 39% dan 23%, yaitu dari sebesar Rp 77 Miliar pada tahun 2019 menjadi Rp 107 miliar di tahun 2020 untuk TUKS dan dari sebesar Rp 77 miliar pada tahun 2019 menjadi sebesar Rp 88 miliar di tahun 2020 untuk TERSUS. Perseroan juga memiliki neraca keuangan dengan peningkatan total aset sebesar 10% dari periode tahun 2019, yaitu sebesar Rp 1,3 triliun menjadi sebesar Rp 1,4 triliun di tahun 2020. Amri Yusuf menyatakan selain pencapaian keuangan, di tahun 2020 Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan empat kapal tunda baru dengan daya mesin 2X2200 HP. "Pembangunan empat kapal tunda baru tersebut, diharapkan menjadi penambah kekuatan armada dan alat produksi dalam mendukung perluasan pasar di masa yang akan datang. Di samping itu IPCM menambah pasar baru diantaranya di Patimban," jelasnya di Jakarta, Kamis (17/6). Dalam agenda laporan penggunaan dana hasil IPO disampaikan bahwa dari dana hasil penawaran umum, 10% sejumlah Rp44 miliar telah digunakan seluruhnya untuk modal kerja.
Sisa dana sebesar Rp396 miliar mayoritas digunakan untuk investasi, dimana Rp230 miliar digunakan untuk pembelian empat unit kapal tunda yang pembayarannya hingga akhir tahun 2020 mencapai 86% dan hingga saat ini pembayarannya telah mencapai 95%.
Kemudian sisa dana IPO sebesar Rp166 miliar akan digunakan untuk kebutuhan investasi tahun 2021 dan tahun berikutnya. Tahun ini, IPCM menyiapkan dana capex sebesar Rp95,4 miliar yang akan digunakan untuk menambah 1 kapal tunda dan 3 motor pandu tahun ini. Adapun pendanaan berasal dari kas internal Perseroan. Pihaknya juga optimis kinerja perusahaan menjadi lebih baik seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan ekspor yang positif masing-masing di kisaran 4%-5%. “Tahun 2021, untuk pendapatan dari pelabuhan umum kami memproyeksikan pertumbuhan yang sama dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yaitu sekitar 5%,” ujarnya. Namun demikian, IPCM masih enggan membeberkan nilai kontrak yang berhasil didapatkan pada kuartal I 2021. Pihaknya hanya menyampaikan tetap melanjutkan kinerja 2020 yang baik. "Kami optimis pada tahun 2021 kinerja IPCM akan semakin kuat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .