KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Top line dan
bottom line PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) melandai di semester I-2024. Meski begitu, laba bersih AKRA masih cukup stabil dengan raihan Rp 1 triliun dalam enam bulan pertama 2024. AKRA bahkan kembali membagikan dividen interim, kali ini sebesar Rp 987 miliar atau setara dengan Rp 50 per saham. Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo menyampaikan dividen interim ini akan didistribusikan pada 15 Agustus 2024 dengan tanggal pencatatan di 6 Agustus 2024. "Manajemen telah menyetujui untuk membagikan interim dividen sebesar Rp 50 per lembar saham atau setara Rp 987 miliar. Pembagian dividen interim ini kami lakukan untuk memberikan
reward bagi pemegang saham perusahaan," ungkap Haryanto dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (25/7).
Berikut jadwal pembayaran dividen interim AKRA:
- Cum dividen (pasar reguler dan negosiasi): 2 Agustus 2024
- Ex dividen (pasar reguler dan negosiasi): 5 Agustus 2024
- Cum dividen (pasar tunai): 6 Agustus 2024
- Ex dividen (pasar tunai): 7 Agustus 2024
- Recording date: 6 Agustus 2024:
- Pembayaran dividen: 15 Agustus 2024.
Baca Juga: Laba AKRA Stabil di Rp 1 Triliun Saat Pendapatan Turun 6% pada Semester I-2024 Sebagai informasi, pada semester I-2024 AKRA meraih laba bersih sebesar Rp 1.002,98 miliar atau sekitar Rp 1 triliun. Keuntungan AKRA menyusut 2,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,03 triliun. Secara
top line, AKRA mengantongi total pendapatan senilai Rp 18,65 triliun pada semester I-2024. Terdiri dari kontrak dengan pelanggan senilai Rp 18,51 triliun dan pendapatan sewa sebesar Rp 136,43 miliar. Jika dibandingkan dengan raihan pada semester I-2023 yang kala itu mencapai Rp 19,85 triliun, total pendapatan AKRA merosot 6,04%. Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan dan pendapatan AKRA turun 5,43% menjadi Rp 17,06 triliun. Hasil itu membawa AKRA membukukan laba bruto sebanyak Rp 1,58 triliun atau menurun 12,22% secara tahunan. Pada semester I-2024, AKRA mencatatkan laba usaha senilai Rp 1,14 triliun atau menyusut 15,55%.
Baca Juga: Indeks ESG Leaders Semakin Hijau, Cek Rekomendasi Sahamnya Kontribusi terbesar bagi pendapatan AKRA pada semester I-2024 masih disumbang oleh segmen perdagangan dan distribusi sebanyak 92%, yang terdiri dari Bahan Bakar Minyak (BBM) dan bahan kimia dasar. Penyumbang pendapatan berikutnya berasal dari segmen jasa logistik yang berkontribusi 3%, pabrikan (2%) dan kawasan industri (4%). Adapun, segmen kawasan industri terdiri dari penjualan lahan, penyewaan lahan dan utilitas. Haryanto menjelaskan, penurunan pendapatan didorong oleh beberapa faktor perlambatan ekonomi, seperti normalisasi harga jual rata-rata dan kondisi cuaca yang mempengaruhi operasional konsumen. Normalisasi harga juga terjadi pada segmen bahan kimia secara umum. AKRA memiliki ekspektasi kondisi ini akan membaik pada semester II-2024. AKRA menerapkan model bisnis
formula-based price dengan MOPS sebagai acuan, dimana AKRA melakukan
pass through harga produk ke konsumen sehingga dapat mengelola risiko harga dan biaya.
Baca Juga: Konflik Timur Tengah Masih Panas, Ini Rekomendasi Saham Migas: MEDC, PGAS, AKRA, ELSA Haryanto secara khusus menyoroti segmen kawasan industri yang menghasilkan pendapatan dari penjualan lahan sebesar Rp 509 miliar atau naik 5,6% secara tahunan atau
Year on Year (YoY). Pendapatan dari utilitas turut meningkat menjadi Rp 75 miliar atau sebesar 92% (YoY).
Hasil ini seiring dengan peningkatan operasional tenant Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) yang mendorong permintaan pada utilitas seperti listrik, air dan lainnya. Secara total, pendapatan dari segmen kawasan industri meningkat 10% mencapai Rp 673 miliar. Sedangkan pendapatan dari Kawasan Pelabuhan JIIPE sebesar Rp 174 miliar dan menghasilkan kontribusi bagi laba AKRA sebesar Rp 31 miliar. "Dengan melihat negosiasi yang kami terima selama semester I-2024, kami berekspektasi pemesanan dan penjualan lahan akan semakin membaik di semester kedua tahun ini," tandas Haryanto. Sementara dari sisi pergerakan saham, harga AKRA menguat 0,33% ke level Rp 1.510 per saham hingga pukul 14:48 WIB, Kamis (25/7). Secara
year to date, harga saham AKRA bergerak naik tipis 2,37%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati