MOMSMONEY.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (Bank Neo Commerce) meraih laba sebesar Rp 159,94 miliar pada kuartal pertama tahun 2025. Ini merupakan kinerja tertinggi pertama bagi Bank Neo Commerce setelah hanya meraih laba bersih sebesar Rp 14,23 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tak semudah membalikkan tepalak tangan. Keberhasilan ini merupakan usaha dari penguatan manajemen risiko kredit yang lebih terukur dan strategi efisiensi operasional yang konsisten. Dari sisi kualitas kredit, Bank Neo Commerce telah menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross menjadi 3,18% di akhir kuartal 1-2025, turun 0,76% dari 3,94% pada periode yang sama tahun sebelumnya, serta menjaga NPL net pada level 0,36%. Selain itu, Bank Neo Commerce juga telah menurukan rasio BOPO menjadi 82,56% di akhir kuartal I-2025, turun 16,27% dibandingkan 98,83% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio cost to income ratio (CIR) juga membaik menjadi 29,10% dari 31,82% pada periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan pengelolaan biaya yang semakin efektif.
Raih Laba Rp159,94 Miliar, Ini Strategi Bank Neo Commerce Tingkatkan Laba Tahun 2025
MOMSMONEY.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (Bank Neo Commerce) meraih laba sebesar Rp 159,94 miliar pada kuartal pertama tahun 2025. Ini merupakan kinerja tertinggi pertama bagi Bank Neo Commerce setelah hanya meraih laba bersih sebesar Rp 14,23 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tak semudah membalikkan tepalak tangan. Keberhasilan ini merupakan usaha dari penguatan manajemen risiko kredit yang lebih terukur dan strategi efisiensi operasional yang konsisten. Dari sisi kualitas kredit, Bank Neo Commerce telah menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross menjadi 3,18% di akhir kuartal 1-2025, turun 0,76% dari 3,94% pada periode yang sama tahun sebelumnya, serta menjaga NPL net pada level 0,36%. Selain itu, Bank Neo Commerce juga telah menurukan rasio BOPO menjadi 82,56% di akhir kuartal I-2025, turun 16,27% dibandingkan 98,83% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio cost to income ratio (CIR) juga membaik menjadi 29,10% dari 31,82% pada periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan pengelolaan biaya yang semakin efektif.