Raih lebih dari US$ 1,3 miliar lewat pra-IPO, bagaimana prospek IPO GoTo?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Group Gojek dan Tokopedia (GoTo) bakal memperkokoh ekosistem bisnisnya. Pada Kamis (11/11), GoTo mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO, dengan berhasil meraih lebih dari US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,5 triliun dengan kurs Rp 14.200 per dollar Amerika Serikat.

Peneliti Lembaga Manajemen FEB Universitas Indonesia Taufiq Nur melihat, suntikan dana lewat pra-IPO akan membuat valuasi GoTo semakin besar sebelum benar-benar melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO). Dengan begitu, valuasi GoTo akan semakin besar saat ditawarkan ke pasar.

Selain itu, masuknya investasi dari pra-IPO, bakal semakin menyehatkan posisi laporan keuangan GoTo.


"Artinya perusahaan punya engine yang lebih besar untuk mengorkestrasi sumber daya dari investasi yang masuk ini agar kinerja GoTo semakin baik. Dari sisi strategi investasi, saya melihat GoTo memanfaatkan momentum untuk bisa meningkatkan kinerja grup," terang Taufiq saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (11/11).

Menurut Taufiq, Group GoTo masih perlu menjawab isu setelah melakukan integrasi. Konsolidasi internal mesti menjadi prioritas manajemen GoTo sebelum mengembangkan bisnis lainnya.

Baca Juga: GoTo raih dana US$ 1,3 miliar pada penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO

"Dana dari IPO tentunya dapat dimanfaatkan untuk membangun internal capability yang bisa membuat perusahaan lebih lincah ke depan," sambung Taufig.

Dihubungi terpisah, Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin melihat bisnis GoTo bakal lebih ekspansif dengan suntikan dana segar. Group GoTo akan semakin memperkuat ekosistem bisnisnya dari sisi logistik, marketplace, hingga ke payment maupun financial technology (fintech).

Doni menyebut, IPO menjadi sebuah keharusan bagi GoTo. Pasalnya, salah satu tujuan konsolidasi Gojek dan Tokopedia ditujukan untuk melantai di bursa saham.

"Jadi, IPO itu is a must mereka lakukan sebagai bagian dari strategi merger. Konsolidasi keduanya kan menghasilkan GMV (Gross Merchandise Value) yang tinggi sebagai nilai jual ke calon investor, di samping kematangan ekosistem yang dimiliki," sebut Doni.

Editor: Yudho Winarto