KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, busana dengan unsur tradisional kembali menjadi tren fashion yang digemari oleh kalangan anak muda di seluruh Indonesia tanpa memandang gender. Tak hanya menjadi outfit yang menarik, tren berkain juga bisa ikut melestarikan identitas dan warisan budaya bangsa Indonesia yang tidak kalah dengan tren kebarat-baratan. Melihat tren positif tersebut, tentunya tren berkain bisa menjadi peluang bisnis di Indonesia yang menjanjikan. Meski sudah umum, namun dengan dilengkapi dengan branding yang kekinian dan menarik kawula muda, maka bisnis ini akan bisa menghasilkan omzet ratusan juta per bulannya.
Baca Juga: Inilah Deretan Produk yang Paling Diburu di Shopee Salah satu brand fashion lokal yang memanfaatkan peluang tersebut adalah Assojar Fashion. Sejak berdiri pada tahun 2016, bisnis Assojar Fashion masih tetap eksis dan bisa meraih omzet ratusan juta setiap bulannya. Pemilik Usaha Assojar Fashion, Lukman mengaku tak pernah terlintas di benaknya untuk memiliki label busana sendiri. Pasalnya, dirinya bukanlah seorang yang memiliki latar belakang dunia usaha, melainkan hanya seorang penjahit yang mengadu nasib di Jakarta. Dengan bermodal sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, dirinya memberanikan untuk membuat label busana Assojar Fashion yang sukses hingga saat ini. Awalnya Assojar Fashion bekembang di Jakarta sejak tahun 2016. Namun sejak Covid-19 menghantam, dirinya memutuskan untuk memindahkan warehouse-nya di daerah Pekalongan, Jawa Tengah.
Baca Juga: Lestarikan Budaya Pakaian Khas Indonesia Bersama Shopee 17.8 Festival Pilih Lokal "Waktu itu kan pandemi, jadi kita harus memutar otak bagaimana gak mandek (berhenti) bisnisnya," ujar Lukman kepada
Kontan.co.id, Jumat (15/12). Di sisi lain, keputusannya untuk memindahkan bisnisnya di daerah Pekalongan agar dirinya bisa memantau secara langsung proses produksi produk Assojar Fashion. Maklum saja, proses produksinya masih dilakukan secara manual untuk menjaga kualitas produk yang Lukman pasarkan. "Menurut saya di kampung halaman saya bisa lebih eksplor karena aku dekat dengan pengrajin yang bisa ku hire. Walaupun pengrajin tenun jarang ditemui, tapi kalau dikampung halaman masih ada," katanya. Lukman mengaku, setiap bulannya bisa memproduksi lebih dari 300 pcs produk, mulai dari produk kain atau rok lilit, kemeja, hingga outer. Jangan salah, kemeja yang didesain juga cukup unik karena Lukman bisa memadukan antara unsur tradisional dan modern sehingga menarik kalangan muda. "Kita selalu mengeksplor desain. Kita ubah seperti baju-baju kebaya cewek zaman dulu dan sekarang kita bikin ulang dengan model yang lebih fresh. Begitu juga dengan berkain untuk cowok," kata Lukman.
Baca Juga: Dari Tenun Sampai Batik, 4 Kain Tradisional Indonesia Ini Cocok buat Agustusan Dibandingkan dengan kompetitor lain, produk Assojar Fashion memang menawarkan desain busana yang cukup menarik. Pepaduan warna dan motif yang digunakan juga cukup mewah dan elegan sehingga tak heran banyak yang menggunakan produknya untuk dipakai di acara formal hingga kondangan. "Kalau yang pakai kain tradisional Indonesia kan sudah banyak (bisnis). Tapi di Assojar itu baju tradisional yang kita bikin menjadi modern. Dan desainnya juga ada ciri khasnya sendiri," jelasnya. Lukman memanfaatkan media sosial Instagram untuk memasarkan produknya. Siapa sangka, dalam waktu singkat Assojar bisa dikenal luas dan berdampak kepada penjualan yang signifikan. Hingga sekarang, dirinya menjual produk-produk Assojar lewat e-commerce, baik Shoppe, Tokopedia maupun TikTok Shop. Harga yang dipatok juga cukup terjangkau dengan kualitas yang ditawarkan, yakni mulai dari Rp 150 ribuan hingga Rp 300 ribuan tergantung desain dan motifnya.
Baca Juga: Resmi Sudah! Keppres Hari Kebaya Nasional Sudah Terbit Kendati begitu, dirinya berencana ingin membuka toko offlinenya kembali di Jakarta yang dulunya sempat tutup lantaran Covid-19.
Meski dirinya fokus pada penjualan melalui e-commerce, namun banyak pelanggan dari pulau jawa dan luar jawa yang ingin langsung melihat produk Assojar secara langsung. Oleh karena itu, Lukman juga akan membangun studio galeri depan untuk memajang produk-produk yang dihasilkannya. "Kita mempersiapkan studio galeri juga biar orang berkunjung kesini, walaupun kita di daerah tapi bisa dikunjungi," terangnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto