Raih Rp 18,79 triliun dari IPO, begini rencana pengembangan bisnis Mitratel (MTEL)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MTEL pada Senin (22/11).

Emiten yang bergerak di bisnis menara telekomunikasi ini melangsungkan penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 23.493.524.800 saham biasa atas nama dengan nilai keseluruhan nilai IPO mencapai Rp 18,79 triliun.

Harga IPO dipatok pada level Rp.800 per saham. Mitratel pun menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai joint book runners dan joint global coordinators untuk mensukseskan IPO ini.


BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai joint lead managing underwriters dan domestic underwriters.

Baca Juga: Resmi melantai, saham MTEL bergerak melemah pada perdagangan perdana

Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi Theodorus Ardi Hartoko berharap agar Mitratel dapat mendukung akselerasi digitalisasi bangsa demi menghadapi era 5G mendatang dan mewujudkan cita-cita bangsa, yakni menjadi salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar khususnya di Asia Pacific pada tahun 2025.

Ia melanjutkan, Mitratel juga berharap sebagai perusahaan terbuka tetap selalu menjaga kepatuhan atau compliance, serta dapat memenuhi ekspektasi para pemegang saham untuk menjadi market leader di industri infrastruktur telekomunikasi dan memberikan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

Aksi korporasi pencatatan saham perdana Mitratel ini merupakan bagian dari komitmen transformasi sekaligus penataan portofolio perusahaan untuk memberikan value yang optimal bagi Mitratel, TelkomGroup dan seluruh stakeholders.

"TelkomGroup telah dapat menyelesaikan satu milestone penting transformasi perusahaan dengan terimplementasinya strategi unlocking value bisnis tower perusahaan melalui IPO Mitratel," Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, Senin (22/11).

 
MTEL Chart by TradingView

Menurutnya, langkah ini juga sejalan dengan transformasi yang tengah dilakukan Telkom untuk menjadi digital telko serta memperkuat posisi Mitratel di tengah kehadiran 5G yang dapat menumbuhkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi.

Dia menambahkan, ini akan menjadi potensi yang baik bagi Mitratel untuk menjadi pemain menara telekomunikasi independen terbesar di Asia Tenggara.

Sementara itu, Ardi menjelaskan, dana dari hasil IPO akan digunakan mengembangkan kompetensi dan kapabilitas Mitratel menjadi perusahaan unggul profesional transparan.

“Kami pahami perubahan teknologi yang cepat akan mengakselerasi seluruh kompetensi Mitratel baik saat ini maupun waktu mendatang. Hal ini telah dirumuskan dalam bisnis plan yang tak hanya semata-mata pada bisnis menara telekomunikasi, tapi berkembang menjadi infrastructure company yang siap untuk mendukung era 5G dan kelanjutannya," katanya.

Melalui IPO, Mitratel akan memperkuat posisinya sebagai The Best TowerCo In The Industry yang solid dan independen. Hal ini didukung dengan masuknya investasi SWF dari Indonesia dan internasional menunjukkan bahwa Mitratel memiliki track record kinerja yang baik dan potensi pertumbuhan yang tinggi di masa yang akan datang.

Baca Juga: Penyebab saham Telkom Indonesia (TLKM) melonjak signifikan

Sesuai rencana, perseroan akan menggunakan 40% dana hasil IPO untuk belanja modal organik, 50% untuk anorganik, dan 10% untuk modal kerja serta kebutuhan Perseroan lainnya.

Saat ini Mitratel telah mengelola lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain bisnis utamanya di bidang menara telekomunikasi, Mitratel juga melakukan ekspansi portfolio jasa turunan menara seperti Project Solutions, Managed Services, Fiberisasi dan Digital Services untuk mengakselerasi iklim digital di Indonesia.

Saat ini, Mitratel memiliki jangkauan layanan yang luas dan ekosistem bisnis telekomunikasi yang lengkap, serta memiliki rekam jejak nasional yang kuat di seluruh wilayah Indonesia.

Perseroan berkomitmen untuk mendukung penuh pemerataan ekonomi dan akses internet hingga ke pelosok negeri. Mitratel memiliki rencana ekspansi jangka panjang ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik, demi memantapkan langkah untuk menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi terkemuka di Asia Tenggara.

Selanjutnya: Harga batubara global masih solid, begini rekomendasi saham Indo Tambangraya (ITMG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari