Saat ini masih cukup banyak para pengembang properti dan real estat yang hanya mengandalkan metode konvensional dalam menghimpun pendanaan, yang terdiri dari kredit konstruksi dengan bunga yang tinggi dan modal internal. Situasi ini berpotensi memunculkan masalah bagi para pengembang, terutama apabila pemerintah memutuskan untuk meningkatkan tingkat suku bunga. Sebenarnya cukup ada beberapa pilihan solusi yang dapat dijalankan oleh pengembang untuk mengumpulkan pendanaan, baik lewat investasi langsung maupun tidak langsung. Baik lewat kerja sama dengan pihak rekanan lokal maupun internasional ataupun lewat penghimpunan modal melalui surat hutang dan penjualan saham melalui instrument bursa. Dengan semakin banyaknya kerja sama yang sudah terjalin lewat pendekatan investasi langsung, dapat diartikan bahwa sebenarnya kesempatan cukup terbuka lebar bagi para pihak untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Para pakar yang berpengalaman akan berbagi perspektif, seperti Timothy Chang (Direktur Kinglang Avenue – Hongkong Land), Runita Kesumaramdhani (Head - Investment and Research, Diener Syz), Sami Miettinen (Direktur of Mitra Sindo Sukses – entitas anak Modernland Realty), dan Nobuya Ichiki (Presiden Direktur - PT Sayana Integra Properti), dalam diskusi panel yang akan membahas berbagai peluang dan tantangan lewat kerja sama co-development dan entitas kerja sama lewat Joint Venture. Selain itu terdapat opsi lain yang tersedia untuk memperoleh pendanaan dengan memanfaatkan investasi tidak langsung lewat pasar modal maupun penerbitan surat hutang. Umi Kulsum (Head of Potential Issuer, IDX) akan memandu sesi diskusi yang akan membedah peluang dan tantangan dalam menghimpun modal. Bersama Umi Kulsum, akan bergabung juga Direktur Keuangan PPT Properti, Indaryanto dan Rudy Margono, Presiden Direktur Perdana Gapuraprima. Keduanya adalah perusahaan terbuka yang mewakili elemen BUMN dan swasta yang sudah terdaftar di bursa efek. Selain itu William Liusudarso (Presiden Direktur – Easton Urban Kapital) dan Teddy Budianto (CEO – Cempaka Group) juga akan bergabung dalam diskusi ini untuk mewakili sudut pandang dan perspektif perusahaan pengembang swasta yang belum mencatatkan saham di bursa.
Raih solusi pembiayaan proyek anda di Real Estate Investment Indonesia
Saat ini masih cukup banyak para pengembang properti dan real estat yang hanya mengandalkan metode konvensional dalam menghimpun pendanaan, yang terdiri dari kredit konstruksi dengan bunga yang tinggi dan modal internal. Situasi ini berpotensi memunculkan masalah bagi para pengembang, terutama apabila pemerintah memutuskan untuk meningkatkan tingkat suku bunga. Sebenarnya cukup ada beberapa pilihan solusi yang dapat dijalankan oleh pengembang untuk mengumpulkan pendanaan, baik lewat investasi langsung maupun tidak langsung. Baik lewat kerja sama dengan pihak rekanan lokal maupun internasional ataupun lewat penghimpunan modal melalui surat hutang dan penjualan saham melalui instrument bursa. Dengan semakin banyaknya kerja sama yang sudah terjalin lewat pendekatan investasi langsung, dapat diartikan bahwa sebenarnya kesempatan cukup terbuka lebar bagi para pihak untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Para pakar yang berpengalaman akan berbagi perspektif, seperti Timothy Chang (Direktur Kinglang Avenue – Hongkong Land), Runita Kesumaramdhani (Head - Investment and Research, Diener Syz), Sami Miettinen (Direktur of Mitra Sindo Sukses – entitas anak Modernland Realty), dan Nobuya Ichiki (Presiden Direktur - PT Sayana Integra Properti), dalam diskusi panel yang akan membahas berbagai peluang dan tantangan lewat kerja sama co-development dan entitas kerja sama lewat Joint Venture. Selain itu terdapat opsi lain yang tersedia untuk memperoleh pendanaan dengan memanfaatkan investasi tidak langsung lewat pasar modal maupun penerbitan surat hutang. Umi Kulsum (Head of Potential Issuer, IDX) akan memandu sesi diskusi yang akan membedah peluang dan tantangan dalam menghimpun modal. Bersama Umi Kulsum, akan bergabung juga Direktur Keuangan PPT Properti, Indaryanto dan Rudy Margono, Presiden Direktur Perdana Gapuraprima. Keduanya adalah perusahaan terbuka yang mewakili elemen BUMN dan swasta yang sudah terdaftar di bursa efek. Selain itu William Liusudarso (Presiden Direktur – Easton Urban Kapital) dan Teddy Budianto (CEO – Cempaka Group) juga akan bergabung dalam diskusi ini untuk mewakili sudut pandang dan perspektif perusahaan pengembang swasta yang belum mencatatkan saham di bursa.