JAKARTA. Cirebon Power akhirnya mendapatkan angin segar untuk segera melakukan konstruksi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon Unit 2 pada bulan Mei 2017 ini. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan (Loan Agreement) senilai US$ 1,74 miliar atau lebih dari Rp 23 Triliun. Presiden Direktur Cirebon Power, Heru Dewanto mengatakan pihaknya mendapatkan Perjanjian Pembiayaan melalui tiga lembaga keuangan yaitu Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Korea Eximbank (KEXIM) dan Nippon Export and Investment Insurance (NEXI) untuk Proyek Ekspansi Cirebon Power Unit 2 atau Ekspansi Cirebon Power. "Nilainya US$ 1,7 miliar atau lebih dari Rp 23 triliun," ungkapnya kepada KONTAN, Selasa (18/4).
Raih utangan, proyek PLTU Cirebon Unit 2 lanjut
JAKARTA. Cirebon Power akhirnya mendapatkan angin segar untuk segera melakukan konstruksi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon Unit 2 pada bulan Mei 2017 ini. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan (Loan Agreement) senilai US$ 1,74 miliar atau lebih dari Rp 23 Triliun. Presiden Direktur Cirebon Power, Heru Dewanto mengatakan pihaknya mendapatkan Perjanjian Pembiayaan melalui tiga lembaga keuangan yaitu Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Korea Eximbank (KEXIM) dan Nippon Export and Investment Insurance (NEXI) untuk Proyek Ekspansi Cirebon Power Unit 2 atau Ekspansi Cirebon Power. "Nilainya US$ 1,7 miliar atau lebih dari Rp 23 triliun," ungkapnya kepada KONTAN, Selasa (18/4).