KONTAN.CO.ID - BEIJING. Raja Malaysia Sultan Ibrahim akan mengunjungi China mulai hari ini, Kamis (19/9/2024). Ini merupakan kunjungan yang pertama kali dilakukan oleh seorang raja Malaysia dalam satu decade terakhir. Dalam kunjungan ini, Raja Sultan Ibrahim dijadwalkan akan bertemu Presiden China Xi Jinping.
Dia kemungkinan mengincar untuk mendapatkan dukungan terkait proyek-proyek yang meningkatkan konektivitas ke negara tetangga Singapura. Mengutip
Reuters, pernyataan dari kementerian luar negeri negara itu mengatakan pada hari Rabu mengungkapkan, Raja akan didampingi oleh menteri transportasi dan perumahan Malaysia. "Kunjungan Yang Mulia memberikan kesempatan yang sangat baik bagi kedua belah pihak untuk menegaskan kembali komitmen bersama dalam memastikan bahwa hubungan Malaysia-China terus berwawasan ke depan, dinamis, dan sejahtera," kata kementerian luar negeri Malaysia. Sultan Ibrahim dilantik sebagai raja ke-17 negara itu pada bulan Januari, di bawah sistem monarki yang unik di mana kepala sembilan keluarga kerajaan Malaysia bergiliran duduk di atas takhta setiap lima tahun, dan seharusnya tidak terlibat dalam politik. Namun, pria berusia 65 tahun itu telah mengindikasikan bahwa ia bermaksud untuk mempertimbangkan isu-isu politik negara itu dan mengusulkan dalam sebuah wawancara media sebelum ia naik takhta agar perusahaan minyak negara Malaysia Petronas dan badan antikorupsi negara itu melapor langsung kepada raja.
Baca Juga: Malaysia dan Kamboja Sudah Larang Ekspor Laut ke Singapura Terakhir kali seorang raja Malaysia mengunjungi China adalah pada tahun 2014. Menurut kementerian luar negeri Malaysia, Ibrahim juga akan bertemu dengan pejabat tingkat dua China, Perdana Menteri Li Qiang. Li mengunjungi Kuala Lumpur pada bulan Juni dan mendukung rencana Malaysia untuk mengembangkan konektivitasnya melalui jalur kereta api senilai US$ 10 miliar ke proyek-proyek kereta api lain yang didukung Tiongkok di Laos dan Thailand.
Li mengatakan bahwa inisiatif tersebut akan mewujudkan rencana untuk Jalur Kereta Api Pan-Asia yang diusulkan yang membentang dari Kunming di China ke Singapura, mungkin melalui Johor. Ibrahim telah berbicara tentang rencana untuk menghidupkan kembali proyek kereta api berkecepatan tinggi yang terhenti antara Malaysia dan Singapura, dengan perlintasan perbatasan di Forest City. Ini merupakan usaha patungan senilai US$ 100 miliar antara Country Garden dari China dan perusahaan swasta Malaysia yang didukung oleh Sultan.
Baca Juga: Malaysia Laporkan Kasus Mpox Baru, Pasien telah Diisolasi Editor: Barratut Taqiyyah Rafie