Raja Malaysia: Politisi tidak boleh mengakhiri perbedaan pendapat dengan permusuhan



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Raja Malaysia mendesak semua warga negara, terutama politisi, untuk merefleksikan diri bersama dan tidak membiarkan negara ditarik kembali ke dalam kekacauan politik.

Menurut Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, hal itu sangat penting ketika negara dihadapkan pada berbagai masalah dan masa depan yang sulit akibat pandemi Covid-19.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Pengawas Keuangan Istana Ahmad Fadil, Raja Malaysia menegaskan kembali bahwa anggota parlemen harus menunjukkan kedewasaan politik, dan untuk memahami serta memperhatikan keprihatinan warga, dan tidak mengabaikan kesejahteraan mereka.


Raja Malaysia sebelumnya menyampaikan pesan serupa di hadapan Majelis Rendah pada Mei lalu.

Baca Juga: Polisi Malaysia panggil Anwar Ibrahim untuk pemeriksaan, ada apa?

"Yang Mulia menegaskan kembali bahwa politisi tidak boleh mengakhiri perbedaan pendapat mereka dengan permusuhan, tetapi menyelesaikan masalah melalui konsultasi dan proses hukum yang diabadikan dalam Konstitusi Federal," kata Ahmad, Jumat (16/10), seperti dikutip Channel News Asia.

Raja kabarnya akan bertemu dengan para pemimpin partai politik besar Malaysia, setelah pertemuan dengan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim pada Selasa (13/10).

Anwar mengklaim bahwa dia memiliki lebih dari 120 anggota parlemen yang mendukungnya untuk mengambil alih jabatan perdana menteri dari Muhyiddin Yassin.

Saat ini, Raja menunda semua kegiatan menyusul Perintah Kontrol Gerakan Bersyarat (CMCO) selama dua minggu di wilayah Kuala Lumpur dan Putrajaya yang mulai berlaku pada Rabu (14/10) untuk mengekang penyebaran virus corona baru.

Selanjutnya: Anwar akan bentuk pemerintahan baru, Muhyiddin serahkan pada keputusan Raja Malaysia

Editor: S.S. Kurniawan