KONTAN.CO.ID - CATALAN. Pemimpin Catalan Carles Puigdemont menyerang Raja Spanyol Felipe VI dengan menyebut bahwa sang raja telah dengan sengaja mengabaikan jutaan warga Catalan. Dalam pernyataannya di stasiun TV, Puigdemont menuduh raja mengadopsi posisi pemerintahan Spanyol. "Momen ini disebut mediasi," katanya. Dia telah mengindikasikan bahwa Catalonia dapat mendeklarasikan kemerdekaannya pada pekan depan.
Sementara itu, Raja Felipe telah mengeluarkan pernyataannya sendiri pada Selasa malam. Dia menyebut, referendum yang dihelat pemerintah Catalan sebagai hal yang ilegal dan tidak demokratis. Lalu, 24 jam kemudian, Puigdemont mengklaim bahwa raja telah menolak menolak peran moderat yang diberikan kepadanya oleh konstitusi Spanyol. Sebagai tanggapan, pemerintah Spanyol di Madrid mengatakan tidak akan menerima "pemerasan" dalam bentuk apapun dari pemimpin Catalan. Pemerintah Spanyol menegaskan, Puigdemont harus kembali ke jalur hukum sebelum perundingan bisa dilakukan. "Kritiknya terhadap raja menunjukkan bahwa dia tidak berhubungan dengan kenyataan," tambahnya. Sebelumnya, Puigdemont kepada BBC mengatakan, dia akan mendeklarasikan kemerdekaan pada akhir pekan ini atau awal pekan depan.
Terkait hal ini, Pemerintah Catalan mengatakan akan menggelar pertemuan darurat parlemen pada Senin mendatang untuk mendiskusikan hasil referendum yang terpecah. Meski pemerintah Catalan mengklaim 90% warga Catalan mendukung kemerdekaan, namun hasil final referendum belum dirilis. Namun diprediksi hasilnya mencapai 42%. Dalam pernyataannya pada Rabu (4/10) malam, Puigdemont tidak memberikan detil lebih jauh mengenai deklarasi kemerdekaan. Kendati demikian, dia sempat mengucapkan terima kasih kepada warga Spanyol yang telah mengirimkan solidaritas mereka kepada Catalonia.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie