BANDUNG. PT Rajamandala Electric Power menargetkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Rajamandala beroperasi pada Mei 2019. Rata-rata, tahap perkembangan pengerjaan fisik proyek ini telah mencapai 61,6%. Perincinnya; peralatan sampai tahap hingga 80%, konstruksi 47%. Perbedaan tahap pengerjaan itu adalah buntut dari keterlambatan konstruksi. "Konstruksinya agak terlambat, tetapi mesin sudah terlanjur dipesan dan sudah datang," ujar Yudianto Permono, Direktur Operasional PT Rajamandala Electric Power, kepada KONTAN, di area PLTA Lamajan, Pangalengan, Kabupaten Bandung Jumat (5/5). Keterlambatan konstruksi tak ayal membikin target operasional juga molor. Semula, Rajamandala Electric menargetkan pembangunan proyek PLTA Rajamandala rampung tahun ini. Pengerjaan konstruksi mereka awali sejak tahun 2014.
Rajamandala Electric mengawal proyek PLTA
BANDUNG. PT Rajamandala Electric Power menargetkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Rajamandala beroperasi pada Mei 2019. Rata-rata, tahap perkembangan pengerjaan fisik proyek ini telah mencapai 61,6%. Perincinnya; peralatan sampai tahap hingga 80%, konstruksi 47%. Perbedaan tahap pengerjaan itu adalah buntut dari keterlambatan konstruksi. "Konstruksinya agak terlambat, tetapi mesin sudah terlanjur dipesan dan sudah datang," ujar Yudianto Permono, Direktur Operasional PT Rajamandala Electric Power, kepada KONTAN, di area PLTA Lamajan, Pangalengan, Kabupaten Bandung Jumat (5/5). Keterlambatan konstruksi tak ayal membikin target operasional juga molor. Semula, Rajamandala Electric menargetkan pembangunan proyek PLTA Rajamandala rampung tahun ini. Pengerjaan konstruksi mereka awali sejak tahun 2014.