Rajawali bantah Felda menyetop aksi akuisisi



JAKARTA. Rajawali Corpora memastikan, proses akuisisi salah satu anak usahanya, PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) oleh Felda Global Ventures Holdings Bhd masih terus berlanjut. Hal ini sekaligus membantah pembatalan proses akuisisi oleh emiten perkebunan asal Malaysia tersebut.

"Proses masih terus berjalan, tidak batal," ujar Managing Director Darjoto Setiawan kepada KONTAN, Rabu (27/7).

Namun, dia enggan merinci konfirmasi lanjutan terkait akuisisi ini. Sekretaris Perusahaan BWPT Rudy Suhendra juga mengaku, pihaknya belum memperoleh informasi lanjutan terkait isu ini. "Kami belum diinformasikan oleh shareholder kami," imbuhnya.


Sebelumnya, media Malaysia, Thestar.com memberitakan, FGV menghentikan perjanjian terkait akuisisi tersebut. Catatan saja, FGV dan Rajawali Corpora selaku induk BWPT tahun lalu telah meneken rencana pengalihan 37% saham BWPT.

Dari total tersebut, 30% diantaranya akan dibeli secara cash, senilai US$ 632 miliar. Sementara, sisa 7% dibayar dengan menukar 95 juta saham baru yang diterbitkan FGV. Jika dinominalkan, setara US$ 47 juta. Jadi, total nilai akuisisinya mencapai US$ 679 juta.

Selain perundingan yang berjalan alot, nilai perjanjian akusisi ini pun telah kian menggelembung. Jika awalnya nilai akuisisi ini hanya RM 2,8 miliar kini membengkak jadi RM 3,2 miliar. Batalnya akuisisi ini justru memberikan katalis positif bagi pergerakan harga saham FGV.

Pada penutupan perdagangan kemarin (waktu Malaysia), saham FGV berada pada level RM 1,87 per saham, tertinggi sejak November tahun lalu. Meski belum kembali pada harga saat IPO, setidaknya sejak awal bulan ini harga saham FGV naik 17%.

Mengacu pada isu ini, CIMB Research justru menilai batalnya akuisisi memang menjadi sentimen positif yang mampu membuat pergerakan harga saham FGV lebih positif. Kondisi ini justru terbalik dengan pergerakan saham BWPT yang cenderung turun. Bahkan sejak 1 Juli, saham BWPT telah mengakumulasi penurunan mendekati 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie