JAKARTA. Grup Rajawali milik konglomerat Peter Sondakh tengah sibuk berbelanja. Setelah mengakuisisi PT Eatertainment International Tbk(SMMT), kini, Rajawali mengincar proyek rel kereta api milik PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim. Menurut Sukrisno, Direktur Utama PTBA, Rajawali berniat mengakuisisi saham PT Transpacific Railway Infrastructure yang memiliki 80% saham di PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR). BATR sendiri adalah perusahaan patungan yang akan menggarap proyek rel senilai US$ 1,3 miliar itu. Selain Transpacific, PTBA dan China Railway Engineering Corporation masimg-masing memiliki 10% saham BATR.Darjoto Setiawan,Managing Director Grup Rajawali, membenarkan kabar ini. Bahkan, ia menyatakan bahwa Rajawali telah menandatangani perjanjian jual beli saham seluruh saham PT Transpacific Railway Infrastructure hari ini (23/4). Tapi, dia enggan menyebutkan nilai transaksi ini. "Kita masuk karena melihat potensi bisnis yang sangat besar di proyek rel ini," ujar Darjoto. Catatan saja, 70%-85% pembiayaan proyek itu akan berasal dari pinjaman bank. Sisanya adalah setoran modal pemegang saham BATR. Artinya, dengan kepemilikan 80% di BATR, Rajawali nantinya harus menyetorkan modal sekitar US$ 312 juta, dengan asumsi BATR harus menanggung 30% dari nilai proyek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rajawali Masuk Proyek Rel Bukit Asam
JAKARTA. Grup Rajawali milik konglomerat Peter Sondakh tengah sibuk berbelanja. Setelah mengakuisisi PT Eatertainment International Tbk(SMMT), kini, Rajawali mengincar proyek rel kereta api milik PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim. Menurut Sukrisno, Direktur Utama PTBA, Rajawali berniat mengakuisisi saham PT Transpacific Railway Infrastructure yang memiliki 80% saham di PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR). BATR sendiri adalah perusahaan patungan yang akan menggarap proyek rel senilai US$ 1,3 miliar itu. Selain Transpacific, PTBA dan China Railway Engineering Corporation masimg-masing memiliki 10% saham BATR.Darjoto Setiawan,Managing Director Grup Rajawali, membenarkan kabar ini. Bahkan, ia menyatakan bahwa Rajawali telah menandatangani perjanjian jual beli saham seluruh saham PT Transpacific Railway Infrastructure hari ini (23/4). Tapi, dia enggan menyebutkan nilai transaksi ini. "Kita masuk karena melihat potensi bisnis yang sangat besar di proyek rel ini," ujar Darjoto. Catatan saja, 70%-85% pembiayaan proyek itu akan berasal dari pinjaman bank. Sisanya adalah setoran modal pemegang saham BATR. Artinya, dengan kepemilikan 80% di BATR, Rajawali nantinya harus menyetorkan modal sekitar US$ 312 juta, dengan asumsi BATR harus menanggung 30% dari nilai proyek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News