Rajin akuisisi, Sillo genjot kinerja keuangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil akuisisi PT Sillo Maritime Perdana Tbk terhadap PT Suasa Benua Sukses (SBS) pada tahun lalu mulai membuahkan hasil. Lewat jasa kapal kargo Floating Storage Offloading (FSO) CNOOC 114 milik SBS, Sillo mendapatkan tambahan pemasukan sejak awal tahun ini. 

Sumanto Hartanto, Direktur Operasional Sillo Maritime mengatakan, awalnya SBS hanya menyumbang tiga kapal. Namun SBS sudah menambah satu kapal lagi sehingga total kapal dari SBS ada empat unit. Meski tidak menyebut angka secara pasti, dia menyebut kapal FSO CNOOC 114 memiliki tarif kapal kargo atau freight rate sekitar US$30.000 per hari. Dengan begitu, dalam 12 bulan, satu kapal FSO bisa menyumbang sekitar US$ 10,95 juta.

Sumanto bilang, kontribusi kapal FSO CNNOC 114 tersebut cukup terasa pada tahun 2017. Pasalnya, selama tahun 2016, kapal tersebut belum bekerja. "Dengan mulai bekerjanya lagi FSO CNOOC 114, itu kontribusinya yang paling besar," ujar Sumanto saat dihubungi Kontan.co.id beberapa waktu lalu.


Selain SBS, pendapatan Sillo lainnya juga disumbang dari hasil akuisisi PT Pratama Unggul Lestari (PUL) pada Agustus tahun ini. Menurut Sumanto, PUL menyumbang 1 kapal FSO Federal II yang tahun ini pendapatannya pun sudah mulai dibukukan karena sudah beroperasi. "Mereka punya kontrak jangka panjang sampai September 2018," imbuhnya.

Yang jelas, dia optimistis, tahun ini kinerja SHIP akan lebih baik dari tahun lalu seiring perusahaan hasil akuisisinya sudah mulai beroperasi.

Mengutip laporan keuangan perusahaan ini, hingga kuartal III-2017, SHIP berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 32,6 juta atau tumbuh 177% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang ada di angka US$ 11,74 juta.

Sementara laba periode berjalan sebesar US$ 19,6 juta atau tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang ada di angka US$ 4,83 juta. Semua pendapatan tersebut disumbang dari pendapatan sewa kapal.

Berdasarkan catatan KONTAN, manajemen SHIP pernah mengatakan bahwa perseroan ini menargetkan pendapatan 2017 mencapai US$ 45 juta atau meningkat 153% dibandingkan kinerja keuangan tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini