Raksasa Baterai Kendaraan Listrik Dunia Tanam Investasi di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) mempertahankan dominasinya sebagai produsen baterai kendaraan listrik (baterai EV) atau electric vehicle battery terbesar di dunia.

Hal tersebut merujuk laporan SNE Research, lembaga riset industri energi terbarukan yang bermarkas di Seoul, pada awal Mei 2022 lalu. Hingga akhir Maret 2022, CATL menguasai 35% pangsa pasar baterai kendaraan listrik. Perusahaan asal China itu sukses meningkatkan pasang pasarnya dari akhir Februari yang sebesar 34,4%, meski dihantam lonjakan harga bahan baku.

Mengekor CATL di posisi kedua adalah LG Energy Solution. Hingga 31 Maret 2022, pasang pasar baterai EV perusahaan asal Korea Selatan itu mencapai 15,9%. Sementara Perusahaan asal China lainnya, BYD, berhasil menduduki posisi ketiga dengan porsi 11,1%.


Seperti diberitakan Bloomberg mengutip SNE Research, penjualan global baterai kendaraan listrik hingga 31 Maret 2022 melonjak hingga 77% year on year (yoy) menjadi 41,4 gigawatt jam (GWh).

Dari jumlah tersebut, CATL menjual sebanyak 14,9 GWh. Sementara LG Energy Solution dan BYD, masing-masing menjual sebanyak 7,7 GWh dan 4,2 GWh (lihat tabel).

Penguasa Pangsa Pasar Baterai Kendaraan Listrik Dunia per 31 Maret 2022
Nama perusahaan Pangsa pasar global (%)
CATL 35
LG 15,9
BYD 11,1
Panasonic 9,9
SK On 6,6
CALB 4,4
Samsung 3,8
Guoxuan 2,7
SVOLT 1,3
EVE 1,2
Lainnya 8,2
Sumber: SNE Research

Serbu Indonesia

Merujuk informasi pada website CATL, catl.com, perusahaan ini pada 15 April 2022 mengungkapkan telah terjadi penandatanganan tri-party framework agreement atau perjanjian kerangka kerja tiga pihak untuk proyek baterai EV.

Perjanjian tersebut melibatkan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesian Battery Corporation (IBC) dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). CBL merupakan cucu usaha CATL, melalui Guangdong Brunp Recycling Technology Co Ltd (Brunp).

Perjanjian tersebut merupakan rencana pengerjaan proyek terintegrasi baterai EV di Indonesia, meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, bahan baterai EV, pembuatan baterai, dan daur ulang baterai EV.

Dengan nilai investasi bersama sebesar US$ 5,968 miliar, proyek tersebut berlokasi, terutama di Kawasan Industri FHT Halmahera Timur Maluku Utara Indonesia. Antam merupakan anggota perusahaan pertambangan milik negara, MIND ID Indonesia. Sementara IBC merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang kendaraan listrik baterai dan ekosistem EV. IBC juga merupakan anak perusahaan dari MIND ID dan Antam.

Proyek tersebut penting bagi CATL guna memastikan pasokan bahan baku dan sumber daya hulu, menurunkan biaya produksi, dan mendorong pengembangan bisnis daur ulang baterai EV.

“Proyek Indonesia merupakan tonggak penting bagi CATL saat kami memperluas jejak global kami, dan itu akan menjadi lambang persahabatan abadi antara China dan Indonesia,” kata Robin Zeng, pendiri sekaligus Chairman CATL.

Tidak hanya CATL, produsen terbesar kedua baterai EV dunia, LG Energy Solution juga berinvestasi di Indonesia. Bahkan pada 8 Juni 2022 kemarin, Presiden Joko Widodo telah meresmikan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. LG Energy Solution menanamkan investasi baterai EV senilai US$ 9,8 miliar di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yuwono triatmojo