Raksasa energi Thailand jual kebun sawitnya di RI



BANGKOK. Perusahaan energi terbesar Thailand, PTT Pcl berencana menjual bisnis kelapa sawit di Indonesia senilai US$ 300 sampai US$ 400 juta. Rencana divestasi bisnis non inti tersebut menyusul anjloknya kinerja ekspor di Asia Tenggara.

Rencana divestasi bisnis perkebunan perusahaan energi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pemerintah Thailand tersebut disampaikan oleh pejabat senior perusahaan hari ini, Rabu (11/9). Perlu diketahui, PTT Plc merupakan perusahaan yang memiliki perkembangan bisnis agresif dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, seiring anjloknya  kinerja ekspor di Asia Tenggara beberapa bulan terakhir, membuat PTT memangkas anggaran tahun ini sebesar 46%. Sebagian besar pemotongan anggaran berkaitan dengan investasi di luar negeri yang sudah direncanakan.


Tak hanya PTT Plc yang memangkas anggaran investasinya, perusahaan pakan ternak asal Thailand, yakni Charoen Pokphand Foods Pcl juga memangkas anggaran investasinya. Begitu pula dengan Thailand Union Frozen Products Pcl , produsen ikan tuna kaleng terbesar di Thailand yang memangkas investasi tahun ini sebesar 17%.

"Kami saat ini dalam proses penjualan perkebunan sawit di Indonesia," kata pejabat PTT, yang menolak disebutkan namanya kepada Reuters. Menurut eksekutif perusahaan itu, perkebunan kelapa sawit membutuhkan banyak perhatian.

“Bisnis itu (kelapa sawit) lebih cocok untuk penduduk setempat (Indonesia), sementara PTT tidak memiliki banyak latar belakang dalam perkebunan sawit," tegas pejabat tersebut.

Sementara itu, sumber Reuters menyebutkan, saat ini, yang berminat dengan kebun sawit milik PTT itu adalah perusahaan perkebunan asal Singapura, yakni seperti Wilmar International Ltd dan juga perusahaan perkebunan Malaysia Sime Darby Bhd.

Perlu diketahui, PTT  perusahaan minyak  terdaftar ketiga terbesar di kawasan Asia – Pasifik. Perusahaan ini sebelumnya telah membeli saham perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di Kalimantan Barat pada tahun 2008 lalu karena tertarik membangun bisnis energi hijau .

Melalui anak usahanya, PTT Hijau Energy Pte Ltd membeli 95% saham PT Mitra Aneka Rezeki senilai US$ 14,7 juta di bulan Februari 2008 . Perusahaan tersebut memiliki kuasa lahan perkebunan seluas 14.000 hektare di Kalimantan Barat.

Di bulan April 2008 , PTT juga membeli 95% saham di PT Az Zhara, yang memiliki lahan seluas 40.500 hektare berikut dengan fasilitas pengolahan di Kalimantan Tengah.

Selain di Indonesia, perusahaan raksasa energi Thailand tersebut juga memiliki bisnis batubara di Indonesia. Selain itu, PTT melalui bisnis energi di Asia Tenggara , Australia , Aljazair, Kanada dan Mozambik .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri