Rakyat India memprotes maraknya supermarket asing



NEW DELHI. Merasa kelangsungan bisnis masyarakat lokal terancam investor asing, lebih dari 1.000 orang menggelar unjuk rasa di ibukota India, Delhi, hari Senin (01/10). Para pengunjuk rasa menentang rencana pemerintah memberi peluang bisnis yang lebih besar kepada jaringan supermarket asing.

Aksi protes ini dipimpin oleh Mamata Banerjee, menteri besar negara bagian Bengala Barat dan tokoh regional yang berpengaruh. Partai pimpinan Banerjee, Trinamool Congress, belum lama ini menarik enam menteri dari koalisi pemerintah pusat sebagai langkah untuk memprotes kebijakan pemerintah tersebut.

Tidak kurang dari 19 anggota parlemen dari Partai Trinamool Congress, menegaskan tidak akan mendukung rencana pemerintah pimpinan Perdana Menteri Manmohan Singh.


"Aksi protes di Delhi untuk menunjukkan bahwa kami membela rakyat kecil yang terkena dampak dari kebijakan pemerintah," tandas KD Singh, anggota parlemen dari Partai Trinamool Congress.

Asing pegang saham mayoritas

Pemerintah di Delhi berencana mengizinkan jaringan supermarket asing menggandeng perusahaan lokal dan dalam skema ini supermarket asing bisa menguasai saham mayoritas.

Pemerintah mengatakan kebijakan ini penting untuk menggairahkan perekonomian. Berdasarkan rencana ini, pemain global seperti Walmart dan Tesco, bisa membeli saham peritel lokal India hingga 51%.

Perusahaan multinasional sudah masuk ke India namun mereka hanya diizinkan menjual barang kepada peritel lain yang lebih kecil.

Paket kebijakan baru pemerintah ini memungkinkan pemain asing menjual produk langsung kepada para konsumen.

Editor: