KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ralali.com terus mendorong perkembangan pelaku bisnis UMKM.
Chief Operating Officer Ralali.com, Alexander Lukman, menyebut pihaknya terus berupaya memberikan solusi yang dibutuhkan secara lengkap di dalam platform Ralali.com. “Misi kami adalah memberikan kemudahan dalam pemenuhan akses kebutuhan usaha (sourcing), pengembangan usaha (scaling) dan penguatan usaha (sustaining). Kami senantiasa menghadirkan ekosistem digital dengan berbagai fitur terkini untuk menjadi solusi usaha pelaku UMKM,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (25/11). “Melalui Ralali.com, proses pemenuhan barang usaha (sourcing) lebih lengkap dan sesuai dengan kategori bisnis. Semua tersedia di dalam aplikasi, Usaha dapat terus jalan karena dipermudah dengan ketersediaan akses pembiayaan usaha yang merupakan bagian dari misi Ralali.com yaitu
sustaining,” ujar Alex.
Baca Juga: Sesuai aturan, seorang staf khusus mendapat hak keuangan sebesar Rp 51 juta Untuk mengoptimalkan layanan, Ralali.com mengakomodir distribusi logistik ke seluruh pembeli atau Sahabat Ralali.com dengan Ralali Kargo, dengan durasi pengiriman maksimal 3 hari. Selain itu, tantangan modal usaha dapat dijawab dengan pembiayaan melalui finansial teknologi Ralali.com yang dapat dirasakan manfaatkan dalam 5 hari kerja dengan bunga lebih rendah mencapai 1,3%. Proses pendaftaran untuk akses pembiayaan usaha hanya dengan klik menu keuangan di aplikasi Ralali.com, lalu melakukan pengajuan pinjaman, mengisi syarat yang tertera setelah itu tim Ralali.com dan partner akan melakukan proses verifikasi. “Pembiayaan usaha melalui Ralali.com lebih tepat sasaran karena diwujudkan dalam bentuk transaksi kebutuhan usaha atau pemenuhan produk usaha di Ralali.com,” tambahnya. Saat ini Ralali.com telah menghubungkan 14.000
seller dengan 300.000 jenis produk kepada 700.000 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Lebih dari itu, Ralali.com telah membantu lebih dari 2.500 UKM dari sisi pembiayaan usaha. Ralali.com fokus membantu pelaku usaha ritel seperti warung kelontong, warung makan, kios HP, toko elektronik bahkan toko busana.
Baca Juga: Berdayakan masyarakat di era ekonomi digital, Yenny Wahid luncurkan Toko Awadah Salah satu pelaku UMKM yang menikmati bantuan tersebut adalah Maman, yang awalnya bertahan hidup sebagai pedagang asongan namun kini omzet usahanya mencapai Rp 70 miliar per tahun. Di depan Pasar Ciputat, Maman menenteng ember berisi aneka minuman dingin. “Dari subuh sampai sore saya dagang asongan. Dulu gak punya toko, gak punya barang yang dijual. Jadi malamnya keliling nawarin barang
supplier ke warung-warung. Modal percaya, akhirnya ada (warung) yang mau beli sama saya. Terus saya tenteng sendiri dagangan ke warung-warung,” tutur Maman. Meski begitu, ia terus memutar otak dengan memperkerjakan 12 orang rekannya untuk berdagang asongan. “Saya modalin teman-teman untuk dagang asongan. Jadinya saya bisa fokus berjualan ke warung-warung. Setelah 3 tahun akhirnya punya langganan 20 warung. Baru saya berani sewa toko,” ujar Maman. Toko Maman, begitu ia menamai usahanya, menjual 2.700 jenis produk dari berbagai
supplier FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dengan omzet per hari sekitar Rp 160 juta atau Rp 5 miliar per bulan dengan melayani
retailer offline. Meski demikian, pria berusia 34 tahun ini menyadari bahwa perubahan zaman mengharuskan setiap pengusaha untuk melek digital. Ia mengaku telah melakukan transaksi
online melalui Ralali.com sejak setahun lalu. Mengetahui Ralali.com melalui tetangganya, Maman mulai mendaftarkan usahanya sebagai
seller di website Ralali.com melalui menu buka toko, selanjutnya mendaftarkan jenis barang dan harga dari produk yang ia jual. Maman juga dapat mengatur sendiri pemesanan stok usaha bagi pembeli tokonya. Keseluruhan proses tersebut tentunya dibantu oleh tim Ralali.com yang secara langsung memberi edukasi kepadanya, selain itu laporan transaksi penjualan barang secara transparan juga diberikan oleh Ralali.com. “Awalnya saya takut-takut, gak ngerti. Tapi kan sekarang jaman udah serba
online. Jadi mau tidak mau menyesuaikan. Takutnya nanti saya ketinggalan, malah jadi gulung tikar. Sebelumnya saya pernah ketipu
supplier, akhirnya ganggu stok. Kalo di Ralali.com, saya mau jadi penjual atau pembeli pun bisa. Saya diajarin sama timnya jadi pinter jualan
online,” imbuh Maman.
Baca Juga: Start up pertanian kian rajin menjalin kerjasama bisnis Sejak 2018 lalu, Maman mencatat penjualan pertamanya sebesar Rp 50 juta dengan menjual 27 produk minuman melalui Ralali.com. Selama setahun terakhir, omzet Toko Maman mengalami kenaikan 10% setelah berbisnis melalui Ralali.com. Adapun nilai transaksi yang dilakukan sebesar Rp 7 miliar setahun atau sekitar Rp 15 juta - Rp 20 juta per hari.
Sekarang Maman dapat menjual macam-macam produk di tokonya secara
online. Maman merasa terbantu sejak berbisnis di Ralali.com. Sebagai penyedia barang (seller Ralali.com), ia mendapatkan keuntungan dengan produknya yang mudah terjual. Sistem pembayaran yang mudah melalui transfer
online, serta aman dan cepat dengan hanya menunggu dua hari. Hal ini bisa dirasakan oleh Toko Maman, lantaran Ralali.com memiliki layanan pengiriman logistik Ralali Kargo yang membantu pelaku usaha untuk menerima stok kebutuhan usaha secara tepat waktu. “Keuntungan belanja
online tinggal klik aja di aplikasi Ralali.com. Stok barang lebih mudah kejualnya, nanti tinggal diambil sama Ralali Kargo. Kalau dulu tuh stok barang suka lama datengnya, kalau di Ralali.com bisa diatur sendiri waktunya jadi lebih tepat waktu semua, biasanya saya 2 (dua) hari. Terus tahu-tahu duit masuk ke rekening,” tukas Maman. Selain melakukan transaksi penjualan, Toko Maman juga melakukan pembelian sejumlah barang usaha di Ralali.com antara lain minyak goreng, beras dan beragam produk lain dari
seller Ralali.com lainnya, seperti Unilever, P&G dan Bulog. Adapun transaksi pembelian Toko Maman di Ralali.com sekitar Rp 5 juta per hari atau Rp 150 juta per bulan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi