Ralat: Densus 88 tembak mati 7 tersangka teroris



Tim Detasemen Khusus 88 Anti-teror menembak mati tujuh orang terduga teroris di berbagai kawasan dalam dua hari belakangan ini. Selain itu, ada empat orang yang berhasil ditangkap hidup petugas Densus. Pada berita sebelumnya, disebutkan terdapat 11 orang yang ditembak mati.

Para terduga teroris ini diduga terkait jaringan teroris baru yakni kelompok Poso yang dipimpin oleh Santoso.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan penangkapan bermula pada Jumat (4/1/2013). Dua teroris tewas ditembak di halaman masjid Masjid Nur Alfiah, di dalam rumah sakit Wahidin, Makasar, sekitar pukul 10.30 WITA.


Kedua orang yang diduga teroris itu ditembak lantaran melakukan perlawanan. Mereka adalah Abua Suaya dan Hasan alias Kholil.

Penangkapan selanjutnya dilakukan pada hari yang sama pukul 14.30 WITA di Terminal Daya, Makassar Sulawesi Selatan terhadap Thamrin dan Arbain. Dari keterangan kedua orang ini, polisi kemudian menangkap Syarifudin dan Fadhli pada pukul 18.30 WITA.

Sementara di saat yang hampir bersamaan, tim Densus juga melumpuhkan kawanan yang sama di Dompu, Nusa Tenggara Barat. Dua orang yang ditembak mati yakni Roy dan Bachtiar.

"Terakhir hari ini pagi pukul 07.00 ada tiga orang ditembak mati di Kebon Kacang, Kelurahan Kandai, Dompu, Nusa Tenggara Barat. Dari tiga orang yang tewas ini, satu sudah teridentifikasi atas nama Andi, sedangkan dua lainnya belum teridentifikasi. Dari tiga orang itu diamankan senjata api laras pendek jenis FB," ucap Boy.

Di dalam proses penangkapan ini, polisi menyita barang bukti 1 bom pipa siap ledak, 4 bom pipa masih dalam perakitan, serta bahan-bahan bom, urea, asam nitrat, sodium, paku besi, baterai. "Kelompok ini terkait dengan pelatihan terorir di Posos, penyerangan Gubernur Sulawesi Selatan di Poso, dan melakukan aksi teror di daerah Dompu," ujar Boy.

Kompas.com

Catatan Redaksi: dengan demikian berita Densus 88 tembak mati 11 tersangka teroris Poso kami cabut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: