JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan kinerja yang kurang memuaskan di sepanjang kuartal I 2012. Berdasarkan hasil laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian untuk kuartal I 2012, BRMS membukukan kerugian bersih mencapai US$ 4,087 juta. Bandingkan dengan perolehan laba bersih pada periode sama tahun sebelumnya di mana perseroan mencetak laba bersih senilai US$ 40,082 juta. Satu hal yang terlihat mencolok adalah penurunan penghasilan lain-lain berupa bagian atas laba bersih entitas asosiasi. Pada tiga bulan pertama 2011, BRMS mencetak pendapatan senilai US$ 41,223 juta. Sedangkan di tahun ini, nilainya menyusut menjadi US$ 2,188 juta. Meski demikian, dari segi pendapatan, emiten tambang ini berhasil mencetak kenaikan sebesar 70% menjadi US$ 7,033 juta pada kuartal I tahun ini dari perolehan pendapatan US$ 4,136 juta tahun lalu. Namun, jika perhitungan laba bersih tidak memasukkan kepentingan non pengendali (non controlling interest) yang salah satunya adalah PT Daerah Maju Bersaing, anak usaha Grup Bakrie ini masih membukukan laba bersih sebesar US$ 62.871 pada kuartal pertama 2012. Pencapaian tersebut merosot 99,83% dari periode serupa tahun lalu sebesar US$ 37 juta. Jebloknya keuntungan perusahaan dipicu merosotnya kontribusi laba bersih dari PT Newmont Nusa Tenggara kepada BRMS. VP Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat mengungkapkan, kontribusi dari Newmont jeblok, lantaran produksi tembaga dan emas dari wilayah tambang Batu Hijau di konsesi NNT juga berkurang.
(Ralat) Kuartal I, rugi bersih BRMS US$ 4,087 juta
JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan kinerja yang kurang memuaskan di sepanjang kuartal I 2012. Berdasarkan hasil laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian untuk kuartal I 2012, BRMS membukukan kerugian bersih mencapai US$ 4,087 juta. Bandingkan dengan perolehan laba bersih pada periode sama tahun sebelumnya di mana perseroan mencetak laba bersih senilai US$ 40,082 juta. Satu hal yang terlihat mencolok adalah penurunan penghasilan lain-lain berupa bagian atas laba bersih entitas asosiasi. Pada tiga bulan pertama 2011, BRMS mencetak pendapatan senilai US$ 41,223 juta. Sedangkan di tahun ini, nilainya menyusut menjadi US$ 2,188 juta. Meski demikian, dari segi pendapatan, emiten tambang ini berhasil mencetak kenaikan sebesar 70% menjadi US$ 7,033 juta pada kuartal I tahun ini dari perolehan pendapatan US$ 4,136 juta tahun lalu. Namun, jika perhitungan laba bersih tidak memasukkan kepentingan non pengendali (non controlling interest) yang salah satunya adalah PT Daerah Maju Bersaing, anak usaha Grup Bakrie ini masih membukukan laba bersih sebesar US$ 62.871 pada kuartal pertama 2012. Pencapaian tersebut merosot 99,83% dari periode serupa tahun lalu sebesar US$ 37 juta. Jebloknya keuntungan perusahaan dipicu merosotnya kontribusi laba bersih dari PT Newmont Nusa Tenggara kepada BRMS. VP Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat mengungkapkan, kontribusi dari Newmont jeblok, lantaran produksi tembaga dan emas dari wilayah tambang Batu Hijau di konsesi NNT juga berkurang.