RALS bidik penjualan Rp 8,3 triliun di 2016



JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) tetap yakin menghadapi bisnis pada tahun ini. Manajemen menargetkan penjualan selama 2016 mencapai Rp 8,3 triliun, atau tumbuh 6,41% daripada target tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,8 triliun.

Proyeksi ini didorong realisasi same store sales growth (SSSG) pada Januari tahun ini yang mencapai 6,6%. Secara historis, penjualan RALS setiap bulan Desember dan Januari memang selalu tinggi.

Adapun penjualan selama Februari cenderung melandai. Penjualan Februari 2016 ditargetkan tumbuh 10% dari Februari tahun lalu.


Setyadi Surya, Sekretaris Perusahaan RALS, mengungkapkan, data tahun ini akan lebih rendah dibandingkan data 2015, karena ada tiga toko yang ditutup. "Pertumbuhan masih mungkin tapi tidak terlalu optimistis, tergantung instrumen ekonomi yang mengantarkan ekonomi Indonesia jadi lebih baik," jelas dia pada KONTAN, Selasa (17/2).

Setyadi juga memaparkan target penjualan tahun ini. "Kami tidak pasang target terlalu tinggi untuk tahun ini, Rp 8,3 triliun adalah target harapan kami," ungkap dia. RALS mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini berkisar Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar.

Dana tadi akan digunakan untuk transformasi 15 hingga 20 gerai Ramayana menjadi supermarket SPAR. Sebelumnya RALS sudah memiliki 15 gerai SPAR. Pada 2014, RALS telah bekerjasama dengan SPAR International yang merupakan jaringan ritel supermarket asal Belanda.

Setyadi menyebutkan, transformasi ini dapat dikatakan sebagai langkah konsolidasi demi memantapkan gerai yang ada. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Marlene Tanumihardja mengatakan, penjualan di luar Pulau Jawa sedang lesu karena konsumen terpengaruh harga komoditas.

"Total penjualan tahun ini dapat lebih baik dari 2015, tapi masih belum bisa lebih baik dari 2013," papar dia.

Menurut Marlene, laba bersih RALS berpotensi tumbuh 5% di tahun ini. Pertumbuhan bukan dari penjualan saja, melainkan dari efisiensi operasional dan peningkatan produktivitas karyawan. Selain itu, sebanyak 80% gerai RALS adalah milik sendiri.

Marlene merekomendasikan hold saham RALS dengan target harga Rp 625 per saham. "Soalnya tahun ini konservatif lebih wait and see menyikapi pemulihan ekonomi Indonesia," kata dia.

Mandiri Sekuritas dalam riset di awal Februari lalu mengemukakan, tahun baru China dan efek lebaran tahun ini akan mengerek kinerja RALS. Mandiri merekomendasikan netral untuk RALS dengan target harga Rp 680 per saham. Harga saham RALS kemarin ditutup menguat 9,38% menjadi Rp 700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie