Ramadan, bank syariah pacu konsumer



JAKARTA. Memasuki bulan Ramadan, perbankan syariah ramai-ramai menggodok strategi untuk meraih berkah. Perbankan syariah memilih memacu pembiayaan konsumer memanfaatkan tingkat konsumsi yang cenderung meningkat di bulan puasa.

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) misalnya. Anak usaha Bank Mandiri ini akan memacu pembiayaan perumahan. "Menjelang Lebaran relatif lebih rendah, tetapi ada potensi di segmen perumahan besar," ujar Senior Executive Vice President BSM Niken Andonowarih, Jumat (26/5).

Niken optimistis, permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) akan melonjak di kuartal III-2017 atau pasca Lebaran. Bank syariah terbesar ini menargetkan pembiayaan KPR dapat tumbuh mencapai 13% di tahun ini.

BSM memacu pembiayaan rumah melalui kerjasama dengan beberapa pengembang perumahan. Kemarin, BSM bekerja sama dengan PT Jaya Real Property guna memfasilitasi pembiayaan BSM Griya di proyek perumahan Bintaro Jaya dan Graha Raya.

Sebelumnya, BSM telah bekerja sama dengan Ciputra Group. Sebagai informasi, per Maret 2017 BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 50,78 triliun atau tumbuh sebesar 9,14% secara tahunan. Outstanding pembiayaan perumahan BSM per Maret 2017 mencapai Rp 9,27 triliun kepada 44.000 debitur.

Tak mau kalah, BNI Syariah pun menggenjot produkk pembiayaan konsumer.  Kepala Divisi Konsumer dan Kartu Pembiayaan BNI Syariah Fransiska Siswantari mengatakan, pihaknya menargetkan pembiayaan konsumer dapat tumbuh mencapai 10,73% hingga akhir tahun.

Hingga April 2017 pembiayaan konsumer bank ini hanya tumbuh 5,64% ketimbang akhir Desember 2016. Produk konsumer andalan BNI Syariah yakni KPR dan kartu kredit Hasanah Card.

Di segmen KPR, BNI Syariah fokus kepada nasabah dengan penghasilan tetap. "Kami akan optimalisasi dan kerjasama dengan institusi, khususnya untuk pembiayaan pegawai," tutur Fransiska.

Per April 2017, KPR BNI Syariah naik 4,98% sejak Desember 2016. Di sepanjang tahun lalu, KPR BNI Syariah mencapai Rp 9,3 triliun atau naik 16%. Tahun ini, KPR ditargetkan dapat tumbuh menjadi Rp 10,9 triliun.

Produk baru

Sementara, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga Syariah akan mendorong produk konsumer syariah semisal KPR, kartu kredit dan produk tabungan haji. Direktur Syariah CIMB Niaga Pandji P. Djajannegara menyatakan, banknya akan meluncurkan produk kartu debit khusus umrah pada bulan Ramadan ini.

Khusus KPR, ia yakin dapat menembus target outstanding sebesar Rp 4,5 triliun di tahun ini. Per April 2017, outstanding KPR Rp 3,6 triliun.

Catatan saja, pembiayaan konsumer di perbankan syariah tumbuh paling tinggi di kelompok BUKU II yakni sebesar Rp 40,77 triliun di 2016 dari Rp 26,18 triliun di 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini