KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Ramadan dan Lebaran indentik dengan peningkatan konsumsi serta transaksi dana. Pasalnya di momen ini banyak masyarakat yang akan membutuhkan dana lebih banyak dibandingkan bulan biasa. Efeknya juga akan terasa pada bisnis remitansi.

Tengok saja PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) yang mengalami peningkatan bisnis remitansi atau jasa kirim uang luar negeri 10% sampai dengan 15% di bulan Ramadan dan Lebaran. Angka ini berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya.

Andrew Suhandinata, Head of Transaction Banking CIMB Niaga menjelaskan, pertumbuhan remitansi CIMB Niaga per April 2018 dari tahun lalu sudah sekitar 4% yoy. “Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya dalam bulan Ramadan bisa mengalami peningkatan 10% sampai 15%,” jelas Andrew saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Jumat (25/5).

Sayang ia tidak menjelaskan detil nominal transaksi yang meningkat, yang jelas momen seperti ini menjadi pendorong besar bisnis remitansi pada kuartal II-2018.

Pun pihaknya memproyeksikan bisnis remitansi bisa tumbuh 5% yoy sampai 10% yoy di tahun 2018. Strateginya dengan fokus kepada peningkatan kualitas layanan dan digital sehingga nasabah lebih nyaman dan mudah bertransaksi.

Sekadar informasi, hingga kuartal I-2018, komisi atau fee yang dihasilkan dari bisnis remitansi sudah sebesar Rp 25 miliar, tumbuh 4,2% yoy dari tahun lalu sebesar Rp 24 miliar.

Menghadapi peningkatan bisnis remitansi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus tingkatkan layanan jasa kirim uang ke luar negeri atau remitansi selama bulan Ramadan ini. Wujudnya dengan mengadakan program Remittance BRI Mobile (Rembo).

Rembo merupakan program Remittance Bank BRI selama periode bulan suci Ramadan, yang ditujukan untuk memberikan kemudahan transaksi bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di luar negeri dalam mengirimkan uang ke Indonesia.

Sis Apik Wijayanto, Direktur BRI mengatakan, program Rembo merupakan strategi Bank BRI dalam memberikan kemudahan dalam transaksi pengiriman uang yang praktis, aman, dan efisien bagi para Pekerja Migran Indonesia.

Program ini akan serentak dapat dinikmati oleh para warga Indonesia di luar negeri khususnya para Pekerja Migran Indonesia di empat negara yaitu, Malaysia, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan.

Empat negara ini dipilih karena menunjukkan trend penggunaan aplikasi mobile di kalangan PMI yang cukup tinggi. “Selain itu, Bank BRI juga bermaksud menguatkan posisi sebagai market leader di bisnis remitansi. Tercatat dari empat negara tersebut Bank BRI menerima tidak kurang dari Rp 10 triliun setiap tahun,” jelas Sis Apik.

Angka tersebut bisa mencapai lebih dari dua kali lipat jika ditotalkan secara global, dengan pencapaian market share sebesar 25%. Adapun, fee atau komisi yang diterima BRI dari bisnis international yang didalamnya termasuk bisnis remitansi sebesar 9,3% dari total pendapatan komisi BRI Rp 4,84 triliun per Maret 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat