JAKARTA. Bulan Ramadan biasanya dianggap bulan penuh berkah bagi jagat industri. Namun bagi industri minyak sawit, Ramadan rupanya tidak mampu menaikan permintaan ekspor. Sekalipun dengan kenaikan harga crude palm oil (CPO) sejak awal tahun. Memasuki semester pertama tahun ini, perdagangan ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia tidak secerah perkiraan. Volume ekspor CPO dan turunannya pada sepanjang semester satu mencapai 9,8 juta ton turun 7,7% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 10,6 juta ton. Fadil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit mengatakan, penurunan terjadi karena berkurangnya permintaan dari India yang mencapai 37% menjadi 2,12 juta ton sepanjang semester satu.
Ramadan tak mampu kerek ekspor CPO
JAKARTA. Bulan Ramadan biasanya dianggap bulan penuh berkah bagi jagat industri. Namun bagi industri minyak sawit, Ramadan rupanya tidak mampu menaikan permintaan ekspor. Sekalipun dengan kenaikan harga crude palm oil (CPO) sejak awal tahun. Memasuki semester pertama tahun ini, perdagangan ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia tidak secerah perkiraan. Volume ekspor CPO dan turunannya pada sepanjang semester satu mencapai 9,8 juta ton turun 7,7% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 10,6 juta ton. Fadil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit mengatakan, penurunan terjadi karena berkurangnya permintaan dari India yang mencapai 37% menjadi 2,12 juta ton sepanjang semester satu.