JAKARTA. Bisnis perhotelan tampak lesu sepanjang Ramadan ini. Lihat saja, tingkat okupansi hotel selama bulan puasa melorot. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memperkirakan tingkat okupansi hotel bulan ini turun sekitar 10%. Namun penurunan tingkat hunian pada tahun ini kemungkinan tidak sedalam penurunan tingkat okupansi tahun-tahun sebelumnya yang bisa turun antara 30%-40% pada Ramadan. "Karena awal bulan puasa tahun ini berbarengan dengan Piala Dunia, liburan sekolah dan pemilihan umum," kata Cyprianus Aoer, Direktur Eksekutif PHRI kepada KONTAN, Senin (7/7). Di minggu pertama bulan puasa ini, Cyprianus mengakui tingkat okupansi hotel melorot 50%-60%. Dia menduga, sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk menghabiskan minggu pertama puasa di rumah. Apalagi aktivitas meeting incentive convention exhibition (MICE) juga tidak terlalu ramai.
Ramadan, tingkat okupansi hotel turun 10%
JAKARTA. Bisnis perhotelan tampak lesu sepanjang Ramadan ini. Lihat saja, tingkat okupansi hotel selama bulan puasa melorot. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memperkirakan tingkat okupansi hotel bulan ini turun sekitar 10%. Namun penurunan tingkat hunian pada tahun ini kemungkinan tidak sedalam penurunan tingkat okupansi tahun-tahun sebelumnya yang bisa turun antara 30%-40% pada Ramadan. "Karena awal bulan puasa tahun ini berbarengan dengan Piala Dunia, liburan sekolah dan pemilihan umum," kata Cyprianus Aoer, Direktur Eksekutif PHRI kepada KONTAN, Senin (7/7). Di minggu pertama bulan puasa ini, Cyprianus mengakui tingkat okupansi hotel melorot 50%-60%. Dia menduga, sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk menghabiskan minggu pertama puasa di rumah. Apalagi aktivitas meeting incentive convention exhibition (MICE) juga tidak terlalu ramai.