KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon emiten masih ramai mengantre di daftar
Initial Public Offering (IPO). Aksi penawaran umum perdana saham kali ini digelar pada kondisi pasar yang lebih kondusif, tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) yang sedang bergerak
rebound. IHSG sudah berbalik ke zona hijau dengan mampu mencetak kenaikan 0,28% secara
year to date. Di tengah tren naik IHSG saat ini, ada sembilan calon emiten yang sudah siap
go public, segera menyusul 49 emiten baru yang sudah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun berjalan 2023. Merujuk e-IPO, ada delapan calon emiten mengantre di tahap penawaran awal (
book building) dan satu calon emiten dalam masa
pre-effective. Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia, Wisnu Prambudi Wibowo menilai semester kedua ini menjadi momentum yang cukup tepat bagi calon emiten menawarkan sahamnya ke publik.
Situasi pasar sedang bergairah, tercermin dari pergerakan IHSG melejit 2,28% dalam seminggu dengan
net foreign buy yang terus berlanjut.
Baca Juga: Emiten Konstruksi Catat Kinerja Beragam pada Semester I, Simak Rekomendasi Sahamnya "Ketika
market kondusif, biasanya emiten yang IPO lebih banyak diminati dibandingkan ketika
market sedang sepi," kata Wisnu kepada Kontan.co.id, Minggu (16/7).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus melihat di tengah pasar yang kondusif, ada lebih banyak pilihan saham yang menarik dilirik. Dus, investor akan lebih selektif dalam memilih saham-saham yang baru melantai. Nico mengingatkan, jangan tergiur dengan iming-iming harga murah. Pelaku pasar tetap perlu cermat memilih saham IPO berdasarkan tiga kriteria. Meliputi prospek sektor dan perusahaan, kondisi fundamental, serta potensi valuasi. "Semua akan kembali kepada tiga poin itu. Apabila ketiganya
proven, maka pelaku pasar pasti akan melirik saham-saham tersebut. Hal ini memberikan pilihan yang lebih banyak kepada investor dalam berinvestasi," sebut Nico.
Head of Research Center Mirae Asset Sekuritas Roger MM menimpali, di samping valuasi, porsi IPO yang diserap publik juga perlu dicermati. Kemudian, cari nilai tambah dari momentum sektoral yang sedang terpapar angin segar. Dalam
outlook pasar secara umum, Roger memandang sektor
consumer, ritel dan otomotif sedang menarik pada tahun ini. Kembali ke calon emiten yang sedang antre IPO, di antaranya ada dua perusahaan dari sektor
consumer cyclicals yang cukup menyita perhatian pasar. Mereka adalah PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL). CNMA memiliki jejaring bioskop Cinema XXI yang per akhir tahun lalu mengoperasikan 1.216 layar di 225 lokasi bioskop. CNMA akan melepas sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran sebesar Rp 270 - Rp 288 per lembar, CNMA berpotensi mengantongi hingga Rp 2,4 triliun dari IPO. Selain itu, ada ERAL yang merupakan anak usaha dari emiten
gadget terkemuka, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). ERAL bergerak dalam bisnis perdagangan
end-to-end retail products komputer dan perlengkapan elektronik serta beberapa merek pakaian.
Baca Juga: Punya Prospek Cerah di Semester II-2023, Simak Rekomendasi Saham Sektor Perbankan ERAL menawarkan sebanyak-banyaknya 1,03 miliar saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran Rp 370 - Rp 410 per lembar, ERAL bakal mengantongi dana segar hingga sebesar Rp 425,37 miliar.
"Saham IPO kali ini bisa menjadi daya tarik, beragam dari berbagai sektor. Menarik diikuti beberapa emiten. Ada anak usaha ERAA dan CNMA yang secara sektor riil bersentuhan dengan banyak konsumen," tandas Roger. Di samping CNMA dan ERAL, enam calon emiten lain sedang dalam
book building adalah PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU), PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT), PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO). Kemudian ada PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL), dan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA). Selain itu, ada satu calon emiten yang sedang dalam
pre-effective, yakni PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi