Ramai-Ramai BBM Naik, Harga Pertamax dan Pertalite Masih Sama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Minyak dan Gas Bumi (Migas) ramai-ramai menaikkan harga sejumlah produk bahan bakar minyak (BBM). Sabtu (1/7), tim komunikasi dari pihak bp-AKR berkirim pesan singkat ke Kontan.co.id. 

Isinya berupa pemberitahuan soal penyesuaian harga harga BBM di semua SPBU bp yang berada di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. 

“Harga terbaru BBM bp efektif per 01 Juli 2023,” tulis manajemen (2/7). 


Harga produk BBM bp-AKR kini ditetapkan sebesar Rp 12.840 per liter untuk BP 90,  Rp 12.920 per liter untuk BP 92, Rp 13.780 per liter untuk BP Ultimate, dan Rp 13.160 per liter untuk BP Diesel.

Baca Juga: Resmi, Ini Daftar Harga Pertamax Turbo & BBM Lain yang Naik Mulai 1 Juli 2023

Sebelumnya, BP 90 dibanderol Rp 12.550 per liter, lalu BP 92 Rp 12.630 per liter, BP Ultimate Rp 13.400 per liter, dan BP Diesel Rp 12.650 per liter. Ketika ditanyai soal hal ini, Brand & Communication Manager BP-AKR Syahran Sidik Wahab menerangkan bahwa penyesuaian harga dilakukan usai mempertimbangkan sejumlah faktor.

“Penyesuaian harga yang kami lakukan sesuai dari beberapa faktor yang ada yaitu harga minyak dunia, mengikuti regulasi sesuai anjuran dari pemerintah dan juga biaya operasional,” kata dia kepada Kontan.co.id, Minggu (2/7).

Setali tiga uang, Shell juga mengumumkan harga terbaru per 1 Juli 2023. Tercatat, harga Shell Super dibanderol Rp 12.920 per liter untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, serta Jawa Timur dan Rp 13.200 untuk wilayah Sumatera Utara.

Baca Juga: Cek Harga Lengkap BBM Mulai Pertamina, Shell, Vivo, dan BP AKR per 1 Juli 2023

Shell V-Power dibanderol Rp 13.780 per liter  untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, serta Jawa Timur dan Rp 14.080 per liter untuk wilayah Sumatra Utara. Berikutnya, Shell V-Power Diesel dibanderol Rp 13.590 per liter untuk wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Sementara itu, Shell Diesel Extra  kini dibanderol  Rp 13.160 per liter untuk wilayah Jawa Timur, dan Rp 13.440 per liter untuk wilayah Sumatera Utara, sedang Shell V-power Nitro+ ditetapkan seharga Rp 14.120 per liter untuk Jakarta, Banten, Jawa Barat.

Kompas.com mencatat, untuk wilayah di luar Sumatra Utara, sebelumnya Shell Super dibanderol Rp 12.630 per liter,  Shell V-Power Rp 13.400 per liter,  Shell V-Power Diesel Rp 13.290 per liter,  Shell Diesel Extra Rp 12.650 per liter, dan Shell V-power Nitro+  Rp 13.670 per liter.

Baca Juga: Ini Harga BBM yang Naik Per 1 Juli 2023

Berikutnya, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga, juga melakukan penyesuaian harga pada produk Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex pada 1 Juli 2023. 

Lewat penyesuaian tersebut, untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax Turbo ada penyesuaian harga menjadi Rp 14.000 per liter, Dexlite menjadi 13.150 per liter, dan Pertamina Dex menjadi Rp 13. 550 per liter.

Sebelumnya, harga Pertamax Turbo ditetapkan sebesar Rp 13.600 per liter, Dexlite Rp 12.650 per liter, dan Pertamina Dex Rp 13.250 per liter untuk wilayah yang sama.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, berujar bahwa Pertamina Patra Niaga telah mengevaluasi ulang dan akan kembali melakukan penyesuaian harga secara berkala untuk Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex berlaku per 1 Juli 2023 berdasarkan pada rata-rata MOPS pada periode 25 Mei hingga 24 Juni. Irto memastikan, harga baru yang ditetapkan merupakan harga yang kompetitif untuk kualitas yang Pertamina berikan. 

Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga belum melakukan perubahan terhadap harga Pertamax. Hal ini lantaran harga Pertamax saat ini masih dirasa ideal.

“(Harga Pertamax), masih tetap,” kata Irto kepada Kontan.co.id (2/7).

Baca Juga: Pembayaran Kompensasi Listrik dan BBM Capai Rp 52 Triliun Hingga Mei 2023

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, memperkirakan bahwa kenaikan harga yang terjadi pada sejumlah produk BBM tidak berdampak signifikan secara makro.

“Dari proporsinya, kalau pun ada (dampak) relatif terbatas Yang sekarang ini yang (kebutuhan/konsumsinya) terbesar mungkin dari total volume hampir 40%-50% itu kan di RON 90 atau Pertalite,” kata Komaidi saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (2/7).

Komaidi memperkirakan, harga Pertamax dan Pertalite memiliki kemungkinan yang kecil, meski tidak nihil, untuk mengalami kenaikan harga menjelang tahun politik.

“Sebentar lagi kan sebenarnya sudah mau pendaftaran untuk capres dan cawapres ya. Kalau sudah makin dekat biasanya peluang untuk itu (menaikkan harga) makin kecil karena pemerintah punya kepentingan untuk menjaga stabilitas itu,” kata Komaidi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati