Ramai-ramai merilis produk asuransi tradisional



JAKARTA. Buruknya imbal hasil produk unitlink di tahun 2013, mulai berpengaruh pada strategi perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi kian gencar mengeluarkan produk tradisonal. 

Contohnya, Asuransi Cigna yang ketagihan menelurkan produk baru. Setelah sukses memasarkan Family Eazicare akhir tahun lalu, kini perusahaan asuransi asal Amerika Serikat tersebut berancang-ancang merilis kembali produk terbaru. Tak tanggung-tanggung, Cigna meracik tiga produk sekaligus, yang akan meluncur pada semester kedua nanti.

Julian Mengual, Deputy Chief Executive Officer Cigna, mengungkapkan pihaknya tengah merancang tiga produk anyar. “Di antaranya, produk untuk mass segment dengan premi relatif terjangkau kurang dari Rp 50.000 dan lainnya produk asuransi penyakit kritis,” ujarnya, Selasa (20/5).


Jika tidak ada aral melintang, produk asuransi mass segment yang menawarkan proteksi kesehatan akan hadir menjelang bulan Ramadan tahun ini. Produk tersebut memang khusus menyambut bulan puasa, karena pertanggungannya cuma 30 hari. Sayang, Mengual enggan merinci lebih jauh jeroan produk tersebut.

Produk baru lain adalah semacam perlindungan tambahan untuk beberapa jenis penyakit kritis. Berdasarkan situs resmi Cigna, dua produk tersebut adalah Cigna Critical Illness Protection dan Cigna Complete Cancer Protection.

Perusahaan optimistis, munculnya produk baru dapat meningkatkan bisnis. Produk Family Eazicare misalnya, diprediksi bakal berkontribusi hingga 26% dari total pendapatan Cigna.

Hal yang sama juga terjadi di Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaarta Life, yang baru saja meluncurkan tiga produk sekaligus. Yaitu Wana Multi Protector, Wana EazyPro dan Wana MakmurPro.

Dari ketiga produk baru ini, perusahaan optimistis dapat meraup tambahan premi antara Rp 40 miliar sampai Rp 60 miliar di tahun ini. "Kami ingin mengisi kebutuhan pasar yang masih kosong," ujar Direktur Utama Wanaartha Life, Yanes Matulatuwa.

Wanartha Life masih optimistis dengan perkembangan bisnis asuransi jiwa di tahun 2014. Wanaartha menargetkan, pendapatan premi naik hingga kisaran 20%-25% di akhir tahun.

Sepanjang tahun 2013 lalu, Wanaartha berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp 3,45 triliun. Jika tumbuh diprediksi tumbuh antara 20% sampai 25%, di akhir tahun ini, perusahaan dapat mengantongi premi sekitar Rp 4,3 triliun.

Pada akhir Maret lalu, pendapataan premi perusahaan baru sekitar Rp 600 miliar atau 14% dari target tahun ini. "Awal tahun cenderung slow, karena pasar masih menunggu kepastian pemerintaah baru," cetus Yanes. Selepas kuartal II, ia yakin pendapatan dapat kembali tancap gas.

Menurut catatan, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) tahun lalu, kontribusi premi produk tradisional menyumbang 45,4% terhadap pendapatan total premi yang mencapai Rp 113,93 triliun. Sedangkan selebihnya merupakan sumbangsih unitlink.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia