Ramai-ramai tawarkan reksadana syariah efek asing



JAKARTA. Alternatif investasi reksadana syariah berbasis efek asing bakal membanjir. Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengaku tengah memproses reksadana syariah efek asing.

Produk ini ditargetkan bisa menyerap dana kelolaan Rp 500 miliar. "Kami masih proses pemilihan negara. Untuk return diperkirakan bisa berkisar 12% per annum," tuturnya, Senin (29/2).

Head of Operation dan Business Development Panin Asset Management Rudiyanto juga berencana menerbitkan produk tersebut. "Kami telah berdiskusi dengan bank kustodian dan sedang mempelajari status perpajakan terkait reksadana dengan efek luar negeri," ujarnya.


Dia melirik saham-saham di negara ASEAN dan Amerika Serikat untuk menjadi aset dasar produk tersebut.

PT Schroder Investment Management Indonesia telah lebih dulu menerbitkan reksadana berbasis efek asing bernama Schroder Global Sharia Equity Fund (US). Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia Michael T.Tjoajadi mengatakan strategi reksadana ini akan memilih perusahaan dengan fundamental yang baik dan memiliki harga murah.

Pihaknya akan mengincar saham dari 13 negara untuk enam bulan pertama. Seperti, Indonesia, Inggris dan Amerika Serikat. Berikutnya, pihaknya akan mengambil saham dari 26 negara. "Tergantung negara mana yang bisa memberikan dampak positif," ujar Michael.

Schroder akan menggunakan tolak ukur Dow Jones Islamic Index. Di mana, rata-rata kinerja indeks ini dalam lima tahun terakhir mencapai 7% per tahun. "Sehingga asumsi return kami bisa di atas 7%," ujar Michael.

Dia menuturkan keunggulan produk ini bisa meminimalisir risiko fluktuasi nilai tukar rupiah dalam dollar Amerika Serikat. Pasalnya, aset dasar produk ini berupa dollar AS sehingga tidak akan mengalami perubahan saat penghitungan nilai aktiva bersih (NAB).

Berbeda dengan produk reksadana denominasi dollar AS dengan aset dasar saham domestik rupiah yang harus dikonversi dalam dollar AS saat penghitungan NAB. "Selain itu, investor tidak perlu lagi ke luar negeri apabila ingin investasi di efek luar negeri," ujar Michael.

Reksadana ini memiliki kebijakan investasi efek bersifat syariah ekuitas 80% hingga 100% dan kas maksimal 20%. Schroder akan mengalokasikan minimum sebesar 85%pada efek syariah ekuitas luar negeri.

"Tahap awal kami akan menggenggam kas 20% apabila sewaktu-waktu digunakan untuk investasi," tutur Michael.

Produk ini mulai ditawarkan 22 Februari 2016. Investor bisa merogoh kocek US$10.000 untuk minimum pembelian awal dan US$1.000 untuk pembelian selanjutnya. Minimum penjualan kembali ditetapkan US$1.000.

Untuk penerbitan produk ini, Schroder menargetkan bisa menggenggam dana US$150 juta hingga US$200 juta hingga akhir tahun. "Kami targetkan bisa terus berkembang," ujar dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto