KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini tengah ramai diperbincangkan mengenai pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Bukan tanpa alasan, aktivitas pertambangan ini dinilai lebih banyak kerugian lingkungannya ketimbang nilai ekonominya. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan bahwa kondisi nikel saat ini menunjukkan oversupply terutama sebagai bahan baku baja tahan karat. Dia mencontohkan, masalah yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) hingga PT Tsingshan yang menghentikan produksi baja tahan karat menjadi bukti pasar ekspor tengah turun.
Ramai Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Celios: Nikel Ini Kondisinya Oversupply
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini tengah ramai diperbincangkan mengenai pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Bukan tanpa alasan, aktivitas pertambangan ini dinilai lebih banyak kerugian lingkungannya ketimbang nilai ekonominya. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan bahwa kondisi nikel saat ini menunjukkan oversupply terutama sebagai bahan baku baja tahan karat. Dia mencontohkan, masalah yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) hingga PT Tsingshan yang menghentikan produksi baja tahan karat menjadi bukti pasar ekspor tengah turun.
TAG: