Ramai Terjadi Transaksi Afiliasi, Berikut Catatan dan Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Transaksi afiliasi gencar dilakukan sejumlah emiten di semester pertama tahun ini. Mulai dari pemberian pinjaman, suntikan modal, pengalihan saham, hingga sewa atau pembelian properti dan alat produksi. Salah satu emiten yang melakukan transaksi afiliasi adalah PT Astra International Tbk (ASII).

Dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 27-28 Juni 2024, ASII telah menggelar serangkaian transaksi afiliasi pada beragam lini usahanya. Setidaknya ada lima transaksi grup Astra dengan total nilai Rp 1,48 triliun.

Sementara anak usaha ASII, PT United Tractors Tbk (UNTR) melakukan transaksi afiliasi berupa pemberian pinjaman kepada entitas anak. Total nilai transaksi sebesar Rp 784,82 miliar untuk dua proyek pembangkit listrik yang berbeda di Grup UNTR, yakni keperluan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Uap (PLTU).


Baca Juga: Ramai Transaksi Afiliasi, Simak Rekomendasi Saham Ini, Ada Grup Astra hingga Barito

Dari Grup Barito, milik taipan Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melakukan transaksi afiliasi terkait Kerja Sama Operasi (KSO) Patimban dan KSO Perumahan Cikupa. Transaksi afiliasi turut dilakukan oleh anak usaha BRPT, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).

 
BRPT Chart by TradingView

TPIA meneken perjanjian opsi dengan PT Chandra Daya Investasi untuk mengambil bagian atas saham salah satu anak perusahaan TPIA di bidang terminal dan tangki di Cilegon senilai US$ 326,4 juta. TPIA juga telah melakukan pemisahan (spin-off) unit usaha pelabuhan, dermaga dan penyimpanan dengan PT Chandra Pelabuhan Nusantara.

Emiten lain yang mengumumkan transaksi afiliasi adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan nilai US$ 10,84 juta. Lalu, ada PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dengan transaksi afiliasi sebesar Rp 315 miliar, dan PT Temas Tbk (TMAS) dengan nilai transaksi Rp 300 miliar (lihat tabel).

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, secara umum transaksi afiliasi bisa memberikan sinyal positif kepada pelaku pasar.

Baca Juga: Ramai Gelar Transaksi Afiliasi, Berikut yang Sahamnya Layak Dikoleksi

Aksi korporasi ini dapat menjadi langkah strategis emiten untuk memperkuat struktur bisnis, meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan pasar. "Selain itu pemberian pinjaman atau suntikan modal menunjukkan komitmen emiten untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis ke depannya," ungkap Sukarno, Rabu (3/7).

Dampak transaksi

Analis Stocknow.id, Abdul Haq Alfaruqy menambahkan, di tengah dinamika ekonomi yang belum stabil, transaksi afiliasi bisa menjadi jalan keluar bagi emiten untuk memperkuat ketahanan bisnisnya. Aksi korporasi ini juga menunjukkan kepekaan emiten terhadap kondisi grup atau entitas usahanya.

Di sisi lain, investor dapat melihat gambaran dampak transaksi afiliasi terhadap prospek emiten ke depannya. "Beberapa emiten melakukan transaksi afiliasi ini untuk memperkuat tonggak bisnisnya di anak-anak usahanya. Hal ini merupakan good news bagi investor," kata Abdul Haq.

Helen, Senior Equity Analyst Phillip Sekuritas Indonesia sepekat, transaksi afiliasi untuk menguatkan sinergi grup sekaligus pengembangan bisnis di masa depan.

Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) Beli Mesin Produksi Kecap Bango dan Bumbu

Tapi, Helen mengingatkan, investor mesti mencermati dampak transaksi afiliasi dalam mendongkrak prospek kinerja emiten. "Misalnya, efisiensi biaya, peningkatan pendapatan dan laba atau kemudahan meraih bahan baku," ujarnya.

Di antara emiten yang baru-baru ini menggelar transaksi afiliasi, Sukarno menyarankan trading buy BRPT dan JSMR dengan target harga masing-masing Rp 1.330 dan Rp 5.700.

Sedangkan Abdul Haq menyematkan rekomendasi beli saham INCO dan UNTR, dengan target harga masing-masing di level Rp 4.220–Rp 4.360 dan Rp 24.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli