KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten cukup ramai menggelar transaksi afiliasi dalam dua bulan terakhir. Aksi korporasi ini terutama dilakukan oleh emiten di bisnis tambang dengan nilai yang terbilang jumbo. Yang terbaru, ada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang melakukan transaksi afiliasi melalui anak usahanya, PT Gag Nikel (PTGN). PTGN memberikan pinjaman senilai US$ 18 juta atau setara dengan Rp 274,44 miliar kepada PT Jiu Long Metal Industry (JLMI). Perlu dicatat, aksi ini merupakan rangkaian transaksi yang diawali dengan pembelian 30% saham JLMI milik Newton International Investment Pte. Ltd. (NII) oleh PTGN, dengan nilai US$ 102,5 juta. Dus, pinjaman diberikan setelah PTGN efektif menjadi pemegang saham pada perusahaan nikel yang terafiliasi Eternal Tsingshan Group tersebut.
Baca Juga: Dongkrak Pendapatan, Harum Energy (HRUM) Menggeber Ekspansi Nikel Pinjaman dari PTGN akan digunakan oleh JLMI untuk memperkuat kegiatan operasionalnya. Adapun, aksi korporasi ini menjadi bagian dari strategi ANTM dalam menggelar ekspansi di bisnis nikel. "Ke depannya PTGN selaku pemegang saham akan mendapatkan dividen dari JLMI. Secara konsolidasian juga akan memberikan tambahan
net income bagi Perseroan," ungkap Manajemen ANTM dalam keterbukaan informasi, Senin (7/10). Selain itu, ada PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang belum lama ini melakukan dua transaksi afiliasi, yang dilakukan antar anak usahanya pada 30 September 2024. Pertama, pemberian fasilitas pinjaman oleh PT Harum Nickel Industry kepada PT Westrong Metal Industry senilai US$ 45 juta atau setara Rp 681,21 miliar. Kedua, pemberian fasilitas pinjaman oleh PT Tanito Harum Nickel kepada PT Position dengan jumlah US$ 50 juta atau sekitar Rp 756,9 miliar. Masih dari bisnis komoditas nikel, transaksi afiliasi juga dilakukan oleh Grup Merdeka, yang melibatkan entitas usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Transaksi ini berupa penyediaan jasa konstruksi-pertambangan dari PT Merdeka Mining Servis kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral, dengan sebesar Rp 79,61 miliar. Transaksi afiliasi belum lama ini juga dilakukan oleh emiten batubara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Nilai transaksi afiliasi yang dilakukan oleh anak usaha BYAN sebesar Rp 306,15 miliar. Dengan objek transaksi berupa pemberian jasa pengaspalan jalan pengangkutan sepanjang 93,4 kilometer dan side dump loops di Kutai Kartanegara.
Baca Juga: MNC Asia Holding (BHIT) Memperbesar Kepemilikan Saham di KPIG Research Analyst Stocknow.id Emil Fajrizki memandang transaksi afiliasi yang cukup ramai dilakukan oleh emiten tambang menunjukkan adanya upaya untuk memperkuat sinergi internal dalam grup usaha. Transaksi afiliasi dinilai dapat membuat emiten lebih mudah mengalihkan sumber daya modal maupun aset untuk mendukung pengembangan anak usaha atau entitas terkait. Emil lantas menyoroti transaksi afiliasi ANTM dan HRUM yang menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi mereka dalam industri tambang dan hilirisasi nikel yang sedang berkembang. "Transaksi ini juga bisa menjadi sarana mengoptimalkan efisiensi operasional dan mempercepat pengembangan proyek yang membutuhkan koordinasi antara entitas terkait," ungkap Emil kepada Kontan.co.id, Selasa (8/10). Sementara itu, Senior Research Analyst Lotus Andalan Sekuritas Fath Aliansyah mengingatkan agar pelaku pasar juga perlu mencermati seberapa signifikan dan efektif transaksi afiliasi ini bisa berdampak pada prospek kinerja emiten. Dus, perlu konfirmasi pada laporan kinerja emiten dalam periode berikutnya.
Baca Juga: Empat Aksi Terbaru Harum Energy (HRUM) Lanjutkan Ekspansi di Bisnis Nikel "Dengan adanya transaksi seperti ini bisa dilihat nanti setelah konsolidasi akan membuat emiten terkait lebih efisien atau tidak, dan menambah pendapatan ke depannya atau tidak," kata Fath. Sedangkan Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni menyoroti pentingnya investor mencermati rencana bisnis dan ekspansi dari transaksi ini. Di sisi lain, perlu ada transparansi dari sisi sumber dan penggunaan dana, yang mesti dilakukan secara governance. Di antara emiten yang belum lama ini menggelar transaksi afiliasi, Agung melirik saham
HRUM. Sedangkan Emil merekomendasikan saham
ANTM,
HRUM dan
MDKA dengan target harga masing-masing di Rp 1.600 - Rp 1.675, Rp 1.465 dan Rp Rp 2.900 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi