KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kancah transportasi online hampir didominasi dua raksasa Gojek dan Grab. Kini muncul lagi satu karya anak bangsa yaitu Gaspol Jek Indonesia asal Depok Jawa Barat. Terkait keunggulan Gaspol Jek, General Manager Gaspol Jek Indonesia Iman Berkat Gea mengatakan, tidak ada pemutusan mitra driver secara sepihak. Jika ditemukan ada aduan dari customer pihaknya akan meminta klarifikasi driver dan
customer untuk memvalidasi aduan yang dilaporkan. Kecuali jika bersentuhan dengan kriminalitas dan asusila pihak Gaspol Jek akan langsung melakukan pemutusan kemitraan driver.
Resmi mengaspal pada tahun 2019 lalu, Gaspol Jek ikut merasakan dampak adanya pandemi corona sejak 2020 lalu. Bahkan Gaspol Jek terpaksa vakum ketika terdapat larangan membawa penumpang saat awal pandemi di Indonesia lalu. Iman menceritakan, pihaknya kembali aktif beroperasi pada Oktober 2020 lalu. Pandemi diakui cukup berdampak pada start up yang memiliki ciri khas warna merah tersebut.
Baca Juga: Bakal IPO Agustus, Bukalapak Mengincar Perolehan Dana Hingga US$ 1 Miliar Awal meluncur Gaspol Jek tercatat memiliki 28.000 mitra pengemudi yang tersebar di Depok, Jakarta, Pontianak, Bali, Bogor, Karawang, Palembang, Lampung, Batam dan Pekalongan. Kini hanya ada 2.800 driver aktif yang ada di Gaspol Jek yang tersebar di Depok dan Jakarta. Adapun untuk merchant Gas Food ada sekitar 478 usaha makanan dan minuman. "Kota lain kami ada rencana bisa aktifkan lagi driver kami. Hanya saja kembali kami juga melihat bagaimana kondisi ke depan, harapannya pasti agar pandemi bisa lekas terkendali," ujar Iman kepada KONTAN. Terdapat empat layanan Gaspol Jek yang tersedia diantaranya Gas Bike, Gas Car, Gas Food dan Gas Send. Selain berkurangnya driver aktif, pandemi juga berpengaruh pada jumlah pemakaian jasa Gaspol Jek.
Jika sebelumnya saban hari ada sekitar 300 order layanan Gaspol Jek. Kini sejak PPKM diberlakukan, Iman mengungkapkan rata-rata ada 150 pemesanan layanan Gaspol Jek setiap harinya. "Skema penghasilan kita sama [seperti start up lain] potongan 20% dari argo, kalau tarif Rp 2.200 per kilometer. Kemudian minimum tarif itu Rp 5.000 di bawah 3 kilometer. Kemudian 20% potongan itu dibagi, 2% untuk tabungan driver, dan ada bonus sembako seperti beras bagi driver yang capai 25 trip. Untuk Gas Food itu potongan kami hanya 15% dari harga makanan," jelasnya.
Baca Juga: Aksi korporasi sejumlah perusahaan besar masih akan marak saat pandemi Covid-19 Adanya PPKM diakui membuat penurunan pengguna layanan di Gaspol Jek. Tak patah arang, Iman menyebut pihaknya mencari kerjasama B2B agar mitra driver tak hanya mengandalkan pesanan melalui online.
Editor: Noverius Laoli