KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah dunia meninggalkan dolar Amerika Serikat (AS) atau disebut dedolarisasi terus meluas. Banyak negara-negara saat ini tidak melibatkan dolar AS untuk kebutuhan transaksi. Teranyar, kesepakatan pertukaran mata uang senilai sekitar US$7 miliar antara China dan Arab Saudi telah ditanggapi sebagai upaya buang dolar AS. Hal itu mengingat Arab Saudi adalah eksportir minyak terbesar dunia yang sebagian besar perdagangan minyak global dilakukan dalam dolar. Perjanjian tersebut bahkan telah meninggalkan tanda-tanda bahwa Arab Saudi akan bergabung bersama negara-negara BRICS yakni Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan untuk menciptakan mata uang pesaing dolar. Sebab, hubungan bilateral antara Arab Saudi dan China semakin erat dalam beberapa tahun ke belakang.
Ramainya Aksi Dedolarisasi Belum Signifikan Kurangi Pamor Dolar AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah dunia meninggalkan dolar Amerika Serikat (AS) atau disebut dedolarisasi terus meluas. Banyak negara-negara saat ini tidak melibatkan dolar AS untuk kebutuhan transaksi. Teranyar, kesepakatan pertukaran mata uang senilai sekitar US$7 miliar antara China dan Arab Saudi telah ditanggapi sebagai upaya buang dolar AS. Hal itu mengingat Arab Saudi adalah eksportir minyak terbesar dunia yang sebagian besar perdagangan minyak global dilakukan dalam dolar. Perjanjian tersebut bahkan telah meninggalkan tanda-tanda bahwa Arab Saudi akan bergabung bersama negara-negara BRICS yakni Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan untuk menciptakan mata uang pesaing dolar. Sebab, hubungan bilateral antara Arab Saudi dan China semakin erat dalam beberapa tahun ke belakang.