Ramalan Bill Gates untuk 2024 Sudah Dirilis, Ini Penerawangan Sang Miliarder



KONTAN.CO.ID - Miliarder Bill Gates sudah mengeluarkan prediksi tahunannya untuk tahun 2024 pada hari Selasa (19/12/2023). 

Bill Gates mengatakan tahun 2024 akan menjadi sebuah “titik balik”.

Melansir The Sattle Times, Gates mengatakan dalam surat setebal 10 halaman bahwa ia mengharapkan lebih banyak inovasi dalam kecerdasan buatan, terobosan dalam mengatasi kekurangan gizi pada bayi, kemajuan dalam pembicaraan perubahan iklim dan menentukan pemilu di seluruh dunia.


Menjelang tahun 2023, Gates memproyeksikan dunia dapat pulih dari pemberantasan polio, USG yang didukung AI dapat membantu menyelamatkan ibu dan bayinya, terapi gen dapat membantu mengobati AIDS, dan bangunan yang lebih baik akan memerangi perubahan iklim.

Dengan kekayaan bersih US$ 118,5 miliar, menurut Forbes, Gates adalah orang terkaya ketujuh di planet ini. 

Berikut adalah sejumlah ramalan Gates untuk tahun 2024:

Baca Juga: Bukan Kecerdasan, Warren Buffett Sebut Pekerja Wajib Punya Satu Sifat Ini

AI dalam kesehatan

Perkiraan Gates mengenai AI melampaui prediksi tahun lalu, yang menyatakan bahwa kemajuan AI akan meningkatkan kesehatan global secara luas sekaligus memungkinkan inovasi di negara maju dan berkembang.

“Kecerdasan buatan akan mempercepat laju penemuan baru dengan kecepatan yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” tulis Gates.

AI dapat membantu komunitas di seluruh dunia dalam memerangi penyakit yang kebal antibiotik, membantu penutur bahasa non-Inggris menangani kehamilan berisiko tinggi, dan membuat informasi medis lebih mudah diakses oleh petugas kesehatan.

Namun, katanya, proyek seperti ini masih memiliki jalan panjang. 

Tantangannya adalah meningkatkan teknologi tanpa mengorbankan kualitas dan memastikan fungsionalitas seiring berjalannya waktu.

“Jika kita melakukan investasi cerdas sekarang, AI dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih adil,” tulis Gates.

Meski bukan lagi CEO, Gates tetap menjadi penasihat di Microsoft. Tahun ini, raksasa teknologi ini bergerak secara agresif untuk memasukkan AI generatif ke dalam produknya, termasuk mesin pencari Bing dan browser Edge melalui kemitraan dengan pembuat ChatGPT, OpenAI.

Baca Juga: Jeff Bezos Ingin 1 Triliun Manusia Hidup di Tata Surya, Penuh Kecerdasan dan Energi

Gates memperkirakan populasi umum di negara-negara berpenghasilan tinggi akan menggunakan AI secara luas dalam waktu 18 hingga 24 bulan lagi. Di tempat lain, Gates memperkirakan angka itu adalah tiga tahun.​

AI dalam pendidikan

Mengutip Business Insider, Gates sebelumnya memperkirakan bahwa AI dapat mengubah pendidikan dalam lima hingga 10 tahun ke depan dengan memberikan konten yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa.

Dia menyarankan AI dapat melibatkan siswa dengan mempelajari apa yang memotivasi mereka dan apa yang menyebabkan mereka kehilangan minat terhadap mata pelajaran. 

Dalam postingan terbarunya, Gates menyebut alat pendidikan AI yang sedang diujicobakan saat ini merupakan hal yang “menakjubkan.” 

Dia menggambarkan alat seperti Khanmigo dan MATHia sebagai alat yang luar biasa dan memperkirakan alat tersebut akan semakin berkembang di tahun-tahun mendatang.

Gates mengatakan dia sangat antusias dengan kemungkinan melokalisasi teknologi ini kepada siswa di seluruh dunia, dan menunjuk pada tutor AI yang telah dirancang dengan mempertimbangkan konteks budaya tertentu.

Baca Juga: Bukan Belajar Saham, Ini Pelajaran yang Harus Dikuasai Investor Menurut Warren Buffet

AI di tempat kerja

Business Insider melaporkan, Gates mengatakan dalam postingan blognya bahwa tahun 2023 menandai pertama kalinya dia menggunakan AI di tempat kerja atau untuk “alasan serius.”

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dunia memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pekerjaan apa yang dapat dilakukan oleh AI dan pekerjaan apa yang akan dilakukan AI sebagai kopilotnya.

Sejumlah penelitian yang dilakukan tahun ini mencoba menentukan keterampilan dan sektor mana yang paling terkena dampak AI yang canggih.

Sudah ada bukti bahwa menggunakan teknologi sebagai kopilot di tempat kerja dapat membantu karyawan untuk maju. Beberapa perusahaan telah mengembangkan alat AI internal untuk meningkatkan jumlah karyawan, sementara perusahaan lain mendorong pekerja untuk menggunakan teknologi yang tersedia secara publik.

Dalam postingan blognya, Gates mengakui bahwa dia belum mengetahui semuanya terkait AI di tempat kerja.

“Jika Anda belum menemukan cara memanfaatkan AI dengan sebaik-baiknya, Anda tidak sendirian,” tulisnya, seraya menambahkan bahwa kebiasaan lama sulit dihilangkan di tempat kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie