Ramalan Gubernur BI Jika Trump Menang: Rupiah Tertekan, Perang Dagang Berlanjut!



KONTAN.CO.ID-JAKARTA Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membeberkan perkembangan Pemilu Amerika Serikat (AS), di mana perhitungan sementara menunjukkan Donald Trump akan unggul.

Kondisi tersebut membawa dampak signifikan bagi perekonomian global, termasuk Indonesia.

Perry menyebut bahwa pasar sudah memprediksi dolar AS akan menguat, suku bunga AS tetap tinggi dan ketegangan dalam perang dagang berpotensi berlanjut.


Baca Juga: Trump Mengklaim Kemenangan Pilpres AS, Begini Respons China

"Perkembangan pemilu di AS yang perhitungan sementara Trump unggul, dan prediksi dari pasar dan kami juga melihat kemungkinan-kemungkinan mata uang dolar akan kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi, dan tentu saja perang dagang juga masih berlanjut," ujar Perry dalam Rapat bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (6/11).

Menurutnya, dinamika tersebut akan berdampak ke seluruh negara khususnya emerging markets seperti Indonesia.

Perry menjelaskan, Indonesia kemungkinan akan menghadapi beberapa tekanan, terutama terhadap nilai tukar Rupiah, arus modal, serta meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan.

Perry menegaskan bahwa Bank Indonesia akan siap merespons perkembangan tersebut dengan penuh kehati-hatian. Ini sejalan dengan komitmen BI untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Ini yang kemudian kita harus respons secara hati-hati. BI untuk itu terus menyampaikan komitmen kami menjaga stabilitas dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersinergi erat dengan pemerintah dan KSSK," imbuh Perry.

Baca Juga: Kabar Terbaru dari Paman Sam, Kamala Harris vs Donald Trump Siapa yang Unggul?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati