KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Penulis terkenal dari buku laris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, meramalkan bahwa harga emas akan melambung hingga US$ 3.800 tahun ini. Sementara harga perak akan mencapai US$ 75. Mengutip
Bitcoin.com, pada awal Januari lalu, Kiyosaki pernah menuliskan tweet:
"Saya memperkirakan perak akan mencapai US$ 75 dan emas menjadi US$ 3.800 pada tahun 2023." Dia menjelaskan:
“Saya menjadi bug emas pada tahun 1972. Saya adalah seorang pilot Marinir di Vietnam yang terbang di belakang garis musuh dengan harapan dapat membeli emas dengan harga diskon karena tambang itu berada di tangan musuh. Ternyata harga emas sama di seluruh dunia.” Pada akhir Desember 2022, dia pernah memperingatkan investor bahwa ini mungkin kesempatan terakhir bagi mereka untuk membeli emas dan perak dengan harga murah. Dia memperkirakan pasar saham akan ambruk, membuat harga emas dan perak lebih tinggi. Pada waktu itu, harga emas berjangka diperdagangkan pada level US$ 1.835,30. Sedangkan harga perak berjangka berada di posisi US$ 24,24. Kiyosaki telah berkali-kali mengatakan bahwa dia tidak mempercayai pemerintahan Biden, Federal Reserve, Departemen Keuangan, dan Wall Street. Dia memperkirakan pasar saham, obligasi, dan real estat akan ambruk karena Federal Reserve terus menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Level Rp 1.029.000 Per Gram, Senin (30/1) Selain emas dan perak, Kiyosaki juga merekomendasikan bitcoin. Dia baru-baru ini mengatakan investor bitcoin akan menjadi lebih kaya ketika Federal Reserve berputar dan mencetak triliunan dolar "palsu". Penulis terkenal itu juga mencatat bahwa dia adalah seorang investor bitcoin, bukan pedagang, jadi dia merasa senang saat harga BTC mencapai titik terendah baru.
Prediksi analis lain
Tidak hanya Kiyosaki, sejumlah analis juga memprediksi harga emas semakin berkilau pada tahun ini. Salah satunya adalah Juerg Kiener, direktur pelaksana dan kepala investasi Swiss Asia Capital. Mengutip
CNBC, pada akhir Desember lalu, Kiener memprediksi, harga emas bisa melonjak ke posisi US$ 4.000 per troy ons pada tahun 2023. Alasannya, kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi membuat pasar tidak stabil. Pada waktu itu, Kiener bilang, harga logam mulia bisa mencapai kisaran US$ 2.500 hingga US$ 4.000 di 2023. Dia bilang, ada peluang bagus pasar emas melihat pergerakan besar. Besaran kenaikannya tidak hanya sekitar 10% atau 20%, tetapi langkah yang akan "benar-benar membuat level tertinggi baru".
Baca Juga: Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun, Pasar Menunggu Hasil FOMC Kiener menjelaskan bahwa banyak ekonomi dapat menghadapi "resesi ringan" pada kuartal pertama, yang akan menyebabkan banyak bank sentral memperlambat laju kenaikan suku bunga dan membuat emas langsung lebih menarik. Dia mengatakan emas juga satu-satunya aset yang dimiliki setiap bank sentral. Kiener juga mengatakan, investor akan tetap melirik emas seiring dengan tingginya inflasi di banyak bagian dunia. "Emas adalah lindung nilai inflasi yang sangat bagus, tangkapan yang bagus selama stagflasi dan tambahan yang bagus untuk portofolio," ujarnya.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie