KONTAN.CO.ID - MUMBAI. India diramal bisa menjadi hotspot global berikutnya untuk kasus virus corona. Para ahli memperingatkan, sejumlah langkah untuk menahan penyebaran virus yang terbukti berhasil di negara lain di Asia, mungkin tidak akan bekerja jika diterapkan di negara dengan populasi terpadat kedua di dunia tersebut. Melansir Bloomberg, sejauh ini India sudah melaporkan 137 kasus infeksi positif corona dengan tiga kasus kematian. Pada hari Selasa, Dewan Penelitian Medis India mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan kapasitas pengujian negara menjadi 8.000 sampel sehari dari 500 saat ini. Direktur jendral Dewan Penelitian Medis India Balram Bhargava menyatakan tidak ada "bukti" dari penularan virus di masyarakat. Akan tetapi, beberapa pakar di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu mengatakan tidak akan ada upaya yang cukup untuk menahan penyebaran virus. Langkah-langkah lain seperti pengujian luas dan jarak sosial mungkin tidak mungkin dilakukan di kota-kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan infrastruktur kesehatan yang reyot.
Ramalan para ahli: India bisa menjadi hotspot virus corona berikutnya
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. India diramal bisa menjadi hotspot global berikutnya untuk kasus virus corona. Para ahli memperingatkan, sejumlah langkah untuk menahan penyebaran virus yang terbukti berhasil di negara lain di Asia, mungkin tidak akan bekerja jika diterapkan di negara dengan populasi terpadat kedua di dunia tersebut. Melansir Bloomberg, sejauh ini India sudah melaporkan 137 kasus infeksi positif corona dengan tiga kasus kematian. Pada hari Selasa, Dewan Penelitian Medis India mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan kapasitas pengujian negara menjadi 8.000 sampel sehari dari 500 saat ini. Direktur jendral Dewan Penelitian Medis India Balram Bhargava menyatakan tidak ada "bukti" dari penularan virus di masyarakat. Akan tetapi, beberapa pakar di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu mengatakan tidak akan ada upaya yang cukup untuk menahan penyebaran virus. Langkah-langkah lain seperti pengujian luas dan jarak sosial mungkin tidak mungkin dilakukan di kota-kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan infrastruktur kesehatan yang reyot.