Ramayana bidik pendapatan 2018 sebesar Rp 8,23 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pada tahun ini memasang target pertumbuhan konservatif. Perusahaan berharap bisnisnya bisa bertumbuh lebih baik ketimbang tahun lalu, namun perusahaan mengaku realistis tahun ini.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan RALS Setyadi Surya menyebut, perusahaan optimistis bisnisnya lebih baik tahun ini. Apalagi dengan konsep gerai Ramayana Prime, yang membuat segmen pasar RALS lebih luas dari sebelumnya fokus di segmen menengah ke bawah.

"Secara angka itu konvensional, tidak terlalu muluk kami targetkan (pendapatan) Rp 8,23 triliun, tapi kami upayakan lebih dari itu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1).


Dari sisi gross margin, perusahaan berharap pertumbuhan sebesar 6,1%, sedangkan dari sisi penjualan ditargetkan mencapai Rp 8,23 triliun atau naik 1%-2%. Setyadi masih optimistis dan berupaya mencapai penjualan lebih tinggi dari target yang dipatok tahun ini.

"Kami punya hitung-hitungan, memang target tidak terlalu besar, tetapi upaya kami yang harus lebih untuk melampaui target tersebut," lanjutnya.

Selain melakukan redefinisi gerai fashion, perusahaan juga akan meredefinisi gerai supermarket. Salah satunya dengan menutup gerai supermarket yang performanya jelak dan merugi. Namun perusahaan tetap ekspansif, dengan rencana tiga gerai baru di semester I tahun ini. "Mungkin tahun 2018 lebih dari tiga gerai," kata Setyadi.

Tahun lalu, perusahaan membangun enam gerai baru, yang tiga diantaranya direalisasikan pada Desember.

"Total ekspansi gerai baru sampai lebaran 2018. Untuk sepanjang tahun belum tahu, jadi capex belum bisa kami kasih tahu. Yang jelas, dana yang kami siapkan untuk bangun itu semuanya dari kas internal tidak ada dana pihak ketiga," imbuhnya.

Catatan Kontan, untuk membangun satu gerai Ramayana pada tahun lalu perusahaan merogoh  investasi mencapai Rp 50 miliar per gerai. Angkanya lebih besar mana kala format yang dibangun merupakan Ramayana Prime yang dikhususkan untuk membidik segmen kelas menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini