Ramayana Lestari akan habis-habisan saat Ramadan



JAKARTA. Hingga April 2017, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk memenuhi 23% dari target penjualan tahun 2017. Demi mengejar sisa target penjualan tahun ini, mereka bakal habis-habisan menggeber penjualan selama momentum Ramadan.

Maklum secara histori, Ramadan hingga Lebaran menyumbang porsi penjualan yang besar. Pada momentum Ramahan tahun ini atau dari Mei hingga Juli, mereka memprediksi, kontribusi penjualan hingga 43% terhadap total capaian sepanjang tahun.

Selain mengejar momentum rutin, Ramayana Lestari berkepentingan memperbaiki kinerja kuartal I 2017 yang kurang menggembirakan. "Sangat vital periode ini," tandas Suryanto, Direktur Utama PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Selasa (16/5).


Adapun tahun ini, Ramayana Lestari mencanangkan target pertumbuhan pendapatan 8%. Kalau mengacu pada pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 5,86 triliun, berarti target pendapatan mereka tahun ini Rp 6,37 triliun. Adapun target laba bersih tahun 2017 yakni Rp 500 miliar.

Sembari tancap gas selama bulan puasa, Ramayana Lestari melanjutkan agenda mengubah konsep gerai lawas dan menambah gerai baru. Perusahaan berkode saham RALS di Bursa Efek Indonesia tersebut ingin mengubah konsep 20 gerai lama. Hingga pertengahan Mei 2017, tujuh gerai sudah berganti rupa.

Sementara penambahan gerai tahun ini berkutat di wilayah Jabodetabek dan Jawa. Ramayana Lestari tak membidik lokasi luar Jawa dengan alasan kondisi ekonomi masih lemah. Selain risiko inflasi yang tinggi, mereka juga mengkhawatirkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Dari sejak awal tahun hingga kini, dua gerai baru sudah hadir di di Pondok Aren (Tangerang Selatan, Banten dan Kota Harapan Indah Bekasi (Jawa Barat). Sebelum Lebaran, bakal menyusul dua gerai baru lagi di Cikupa (Banten) dan Jatinegara (Jakarta). Masing-masing luas gerai tersebut 800 meter persegi (m²) dan 4.000 m².

Asal tahu, pembukaan gerai baru menelan anggaran sebesar Rp 2,5 juta per m². Sementara biaya untuk meremajakan gerai lawas sekitar Rp 1,5 juta per m².

Demi memuluskan agenda bisnis itu, Ramayana Lestari mengalokasikan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 300 miliar-Rp 400 miliar. Sumber dana dari kas internal. "Tidak akan ada obligasi, karena dana internal perseroan sudah cukup," terang Suryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini