JAKARTA. Langkah PT Ramayan Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengubah tampilan gerai supermarket Ramayana serta Robinson, dengan bendera Spar Supermarket menuai hasil positif. Secara perlahan, laju penjualan di gerai supermarket ini menandak naik. Menurut Setiadi Surya, Sekretaris Perusahaan Ramayana Lestari, memang terjadi pertumbuhan penjualan di gerai supermarket tersebut, tapi tidak terlalu kencang. "Masih belum spektakuler, tapi ada tendensi pertumbuhan," katanya kepada KONTAN, Rabu (21/9). Untuk sementara, Setiadi masih belum bersedia merinci hasil pertumbuhan kinerja Spar supermarket. Tapi ia menyebutkan kisaran pertumbuhan gerai ritel ini belum mencapai dobel digit alias masih dibawah 10%.
Meski begitu, ia berharap pertumbuhan bisnis dobel digit bisa tercapai di sisa tahun ini. Soalnya, dengan perubahan gerai menjadi Spar, manajemen Ramayana optimistis, bisa menjaring lebih banyak pengunjung. Salah satunya, lantaran tampilan dan tatanan gerai Spar supermarket berbeda dengan gerai supermarket dengan bendera Ramayana atau Robinson. Target ini tidak terlepas dari margin kotor gerai ritel supermarket yang sudah mengalami perbaikan signifikan. Bila pada semester I-2015 margin kotor lini bisnis supermarket Ramayana tercatat 6,6%, maka di separuh pertama tahun ini sudah meningkat menjadi 7,7%. Dengan hasil ini, Ramayana Lestari Sentosa berencana menambah hingga 10 gerai Spar Supermarket sepanjang tahun ini. Per Juli 2016, jumlah gerai Spar supermarket yang sudah beroperasi ada sebanyak 17 gerai. Pasar mayoritas Setiadi berharap, perubahan nama serta produk dan layanan yang disajikan perusahaan bisa berdampak positif terhadap laju bisnis peritel ini. Maklum, persaingan di bisnis ritel makin ketat. Ramayana sendiri harus berjibaku dengan peritel modern lain, baik itu di bidang toko serba ada (toserba) atau pasar swalayan (supermarket). Makanya, ia berharap, dengan perubahan label tersebut pihaknya bisa menjaring pasar yang lebih luas. Tidak cuma kalangan menengah bawah tapi juga bisa menengah. "Kami menyasar pasar mayoritas," ujarnya. Sekadar catatan, Ramayana dan peritel asal Belanda, Spar Internasional menjalin kerjasama untuk mengoperasikan Spar Supermarket yang diteken 2014. Kedua perusahaan ini bersepaka mengembangkan sekitar 30 gerai Spar Supermarket dalam tiga tahun ke depan.
Caranya bukan dengan pembukaan gerai baru tapi dengan mengubah gerai-gerai milik Ramayana yang sudah ada. Bisa gerai Ramayana atau Robinson. Secara total, peritel ini tercatat sudah mempunyai 115 toko ritel, baik itu berbendera Ramayan, Robinson atau Spar. Sampai semester pertama tahun ini, Ramayana mencatatkan pendapatan Rp 2,76 triliun, naik 24% dari periode serupa tahun lalu yakni sebesar Rp 2,22 triliun. Kondisi tersebut tidak lepas dari berkah liburan Lebaran yang mendongkrak kinerja perusahaan tersebut. Alhasil, laba yang Ramayana ikut-ikutan terkerek. Di periode yang sama, laba Ramayana naik berlipat lipat dari Rp 89 miliar di semester I-2015) menjadi Rp 254 miliar. Melihat kondisi ini, Ramayana menargetkan bisa meraup pendapatan hingga Rp 8,3 triliun di akhir 2016. Target tersebut melonjak lebih dari 50% dari pendapatan tahun lalu yang tercatat Rp 5,5 triliun. Rupanya, manajemen Ramayana belum mengubah target bisnis tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini