JAKARTA. Kendati memiliki bisnis inti department store, rupanya PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) terus meggenjot kontribusi pendapatan dari sektor supermarket. Perusahaan bahkan tengah menyiapkan format baru agar bisa memenangkan persaingan di masa mendatang. Aloysius Santosa, Hubungan Investor RALS mengatakan program transformasi terus dilakukan oleh perusahaan baik untuk department store maupun supermarket. Pasalnya, di tengah persaingan yang ketat saat ini, perusahaan perlu melakukan inovasi dan langkah strategis memenangkan persaingan. Sejak ditandatanganinya perjanjian kerjasama dengan SPAR International pada September 2014 lalu, sudah ada lebih dari 20 gerai supermarket format lama bertransformasi menjadi SPAR. Hal ini memicu pertumbuhan kontribusi dari sektor supermarket terhadap bisnis RALS. "Kontribusi (pendapatan supermarket) sampai bulan Juni 2017 mencapai 22%," ujarnya kepada KONTAN, Senin (24/7). Seiring dengan perubahan zaman, dirinya mengatakan saat ini perusahaan tengah menggodok format dan inovasi baru. Namun dirinya belum mau membeberkan seperti apa konsep dan kapan format tersebut akan diperkenalkan kepada publik. Untuk konversi lebih dari 20 supermarket terdahulu, transformasi difokuskan pada pengembangan departemen barang-barang segar seperti buah, sayur, daging, ayam, siap makan dan roti. Sedangkan untuk format baru ini, dirinya belum mau membeberkan apa-apa saja yang akan dikembangkan. "Untuk yang selanjutnya formatnya akan lebih selektif dan situasional," tutupnya.
Ramayana sudah rombak ulang 20 gerai supermarket
JAKARTA. Kendati memiliki bisnis inti department store, rupanya PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) terus meggenjot kontribusi pendapatan dari sektor supermarket. Perusahaan bahkan tengah menyiapkan format baru agar bisa memenangkan persaingan di masa mendatang. Aloysius Santosa, Hubungan Investor RALS mengatakan program transformasi terus dilakukan oleh perusahaan baik untuk department store maupun supermarket. Pasalnya, di tengah persaingan yang ketat saat ini, perusahaan perlu melakukan inovasi dan langkah strategis memenangkan persaingan. Sejak ditandatanganinya perjanjian kerjasama dengan SPAR International pada September 2014 lalu, sudah ada lebih dari 20 gerai supermarket format lama bertransformasi menjadi SPAR. Hal ini memicu pertumbuhan kontribusi dari sektor supermarket terhadap bisnis RALS. "Kontribusi (pendapatan supermarket) sampai bulan Juni 2017 mencapai 22%," ujarnya kepada KONTAN, Senin (24/7). Seiring dengan perubahan zaman, dirinya mengatakan saat ini perusahaan tengah menggodok format dan inovasi baru. Namun dirinya belum mau membeberkan seperti apa konsep dan kapan format tersebut akan diperkenalkan kepada publik. Untuk konversi lebih dari 20 supermarket terdahulu, transformasi difokuskan pada pengembangan departemen barang-barang segar seperti buah, sayur, daging, ayam, siap makan dan roti. Sedangkan untuk format baru ini, dirinya belum mau membeberkan apa-apa saja yang akan dikembangkan. "Untuk yang selanjutnya formatnya akan lebih selektif dan situasional," tutupnya.