Ramba Energy hengkang dari SUGI



JAKARTA. Ramba Energy Limited resmi hengkang dari PT Sugih Energy Tbk (SUGI). Ramba keluar melalui mekanisme penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

SUGI telah mendapat izin dari Bapepam-LK serta para pemegang sahamnya untuk menerbitkan 24,27 miliar saham HMETD alias rights issue. Dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham, maka SUGI bakal mengantongi dana Rp 2,43 triliun.

Bersamaan rights issue, SUGI akan menerbitkan waran seri II dengan target dana Rp134,84 miliar. Waran ini secara langsung melekat di setiap 180 saham right issue. Dus, SUGI akan meraup total dana Rp 2,44 triliun.


Porsi kepemilikan Ramba Energy di SUGI saat ini sebesar 39,14%. Ramba memutuskan tidak akan mengeksekusi HMETD yang menjadi jatahnya, menjadi saham baru.

Hak Ramba untuk membeli saham baru, akan beralih ke pembeli siaga rights issue SUGI, yakni Goldenhill Energy Fund. Dengan asumsi pemilik selain Ramba mengeksekusi HMETD, maka porsi Goldenhill di SUGI pasca rights issue sebesar 38,50%.

Sedangkan Ramba hanya memegang 0,64%. Tapi jika seluruh pemegang saham tidak ada yang mengeksekusi HMETD, maka kepemilikan Goldenhill bakal menjadi 98,37%. Goldenhill Energy Fund merupakan suatu instrumen investasi yang diterbitkan manajer investasi Haven Capital Pte. Ltd. pada 9 Februari 2012.

Sebelum Goldenhill, sejatinya pembeli siaga rights issue SUGI adalah Jupiter Capital. "Kami melihat Jupiter Capital tidak serius," tandas Fachmi Zarkasi, Direktur Utama SUGI, Kamis (3/5).

SUGI akan memakai mayoritas dana rights issue atau Rp 2,07 triliun untuk mengakuisisi 100% saham Eastwin Global Investment Ltd. dari Roots Capital. SUGI dan Roots telah meneken perjanjian jual beli Eastwin dengan nilai transaksi US$ 230 juta. "Akuisisi akan dilakukan setelah dana hasil rights issue diperoleh, sesuai jadwal sekitar Juni 2012," ujar Fachmi.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan, pelaksanaan HMETD akan dilakukan 21 Mei 2012 hingga 18 Juni 2012. Adapun periode penyerahan saham dan waran seri II yaitu pada 23 Mei 2012. Adapun untuk pengembalian uang pemesanan pembelian saham tambahan akan dilakukan pada 25 Juni 2012 mendatang.

Terkait aksi korporasi ini, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan terus memantau perkembangan bisnis SUGI pasca aksi korporasi ini. "Semua yang melakukan aksi korporasi secara material akan selalu kami pantau," tandas salah satu pejabat Bapepam-LK yang enggan disebut identitasnya. Asal tahu saja, pembelian blok Lemang yang dilakukan masih terhitung sebagai utang. Pada Agustus 2007, Eastwin mengakuisisi 49% kepemilikan Blok Lemang dari Hexindo Gemilang Jaya senilai US$ 1,62 juta. Hexindo ini adalah anak usaha Ramba Energy Limited melalui anak usahanya Ramba Energy Lemang. Ramba menguasai 80,4% saham Hexindo. Ramba Energy Limited merupakan perusahaan yang digawangi Aditya Wisnuwardana Seky Soeryadjaya atau yang lebh dikenal dengan David Aditya Soeryadjaya. David merupakan cucu tertua William Soeryadjaya yang merupakan pendiri Astra International (ASII). Blok Lemang ini belum berproduksi. Artinya, perseroan akan membutuhkan lebih banyak dana untuk melakukan pengembangan. Dana sisa dari hasil rights issue yaitu sekitar Rp 360 miliar digunakan untuk pengembangan blok Lemang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.