JAKARTA. Perusahaan migas yang tercatat di bursa Singapura, Ramba Energy Ltd berencana memulai produksi komersial blok Lemang pada semester II tahun 2015 atau awal tahun 2016.Direktur Ramba Energy Ltd Daniel Jol mengatakan, SKK Migas sudah menghentikan semua aktivitas eksplorasi di blok Lemang dan memerintahkan perusahaan untuk segera memproduksi minyak dan gas dari blok itu. Dengan begitu,sejak awal tahun ini perusahaannya telah memulai fase transisi dari eksplorasi menuju operasi pengembangan stuktur Akatara dan Selong di blok Lemang sebagaimana yang dimandatkan oleh SKK Migas."Hingga akhir tahun 2014 nanti Ramba akan fokus mengembangkan struktur Akatara dan Selong agar segera bisa berproduksi sesuai target," ujar Daniel Jol kepada KONTAN,Selasa (15/4).Ramba Energy sudah mendapatkan tiga temuan migas besar dari hasil eksplorasi di blok ini sejak tahun 2012 yang menunjukan bahwa total flow rate minyak pada blok ini sebesar 9.500 barrel oil equivalent per day. Meski demikian hasil evaluasi independen oleh The RISC Operations Pty Ltd atas konsep pengembangan struktur Selong dan Akatara yang diumumkan 13 April 2014 lalu menunjukan bahwa puncak produksi pada kedua struktur itu bisa mencapai 57.000 barel minyak per hari dan 101 mmscfd untuk high case scenario atau skenario tertinggi.Lalu 25.000 bopd dan 47 mmscfd untuk mid-case scenario dan 11.000 bopd dan 26 mmscfd untuk low case scenario.Total belanja modal yang disiapkan untuk low case scenario diperkirakan mencapai US$ 45 juta. Sekitar US$ 131 juta untuk mid case scenario dan US$ 263 juta untuk high case scenario. Sedangkan pengeluaran untuk operasi setiap tahunnya sebesar US$ 10 juta sampai US$ 20 juta termasuk penyewaan fasilitas produksinya. "Dengan hasil evaluasi ini,Lemang menjadi aset terbesar dan merupakan aset mahkota bagi Ramba,"ujar dia.Blok Lemang terletak di Sumatra Selatan dengan cadangan minyak 511 juta barel dan gas sebanyak 467 juta. Ramba Energy memiliki 51% interest di blok ini.Sedangkan sisanya 49% interest dimiliki oleh PT Sugih Energi Tbk. Selain blok Lemang,Ramba Energy juga memiliki dua blok lagi,yaitu blok West Jambi dan blok Jatirarangin TAC yang sudah berproduksi.Blok Jatirarangon TAC terletak di Cikarang, Jawa Barat. Produksi migas pada blok ini sebesar 6,8 mmscfd gas dan 105 barel minyak dan kondensat per hari.Ramba Energy memiliki 70 % interest pada blok Jatirangon TAC sekaligus bertindak sebagai operator. "Target kami adalah terusmelanjutkan tingkat produksi dari blok Jatirarangon dan mempertahankan pendapatan dari aset ini,"tambah Daniel Jol.Sementara Blok West Jambi terletak di sebelah utara basin Sumatra Selatan. Pada Juni 2011 , Ramba Energy menandatangani perjanjian Kerja Sama Operasi dengan Pertamina yang memberikan hak bagi perusahaan untuk mengekplorasi dan mengeksploitasi blok itu selama 20 tahun. Ramba Energy memiliki 100 % interest pada blok ini. "Kami sudah mempersiapan pengeboran eksplorasi di blok West Jambi selama beberapa tahun terakhir ini. Kami berencana mengebor dua sumur eksplorasi di blok West Jambi tahun 2014 ini" tutup Daniel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ramba Energy targetkan produksi Blok Lemang 2015
JAKARTA. Perusahaan migas yang tercatat di bursa Singapura, Ramba Energy Ltd berencana memulai produksi komersial blok Lemang pada semester II tahun 2015 atau awal tahun 2016.Direktur Ramba Energy Ltd Daniel Jol mengatakan, SKK Migas sudah menghentikan semua aktivitas eksplorasi di blok Lemang dan memerintahkan perusahaan untuk segera memproduksi minyak dan gas dari blok itu. Dengan begitu,sejak awal tahun ini perusahaannya telah memulai fase transisi dari eksplorasi menuju operasi pengembangan stuktur Akatara dan Selong di blok Lemang sebagaimana yang dimandatkan oleh SKK Migas."Hingga akhir tahun 2014 nanti Ramba akan fokus mengembangkan struktur Akatara dan Selong agar segera bisa berproduksi sesuai target," ujar Daniel Jol kepada KONTAN,Selasa (15/4).Ramba Energy sudah mendapatkan tiga temuan migas besar dari hasil eksplorasi di blok ini sejak tahun 2012 yang menunjukan bahwa total flow rate minyak pada blok ini sebesar 9.500 barrel oil equivalent per day. Meski demikian hasil evaluasi independen oleh The RISC Operations Pty Ltd atas konsep pengembangan struktur Selong dan Akatara yang diumumkan 13 April 2014 lalu menunjukan bahwa puncak produksi pada kedua struktur itu bisa mencapai 57.000 barel minyak per hari dan 101 mmscfd untuk high case scenario atau skenario tertinggi.Lalu 25.000 bopd dan 47 mmscfd untuk mid-case scenario dan 11.000 bopd dan 26 mmscfd untuk low case scenario.Total belanja modal yang disiapkan untuk low case scenario diperkirakan mencapai US$ 45 juta. Sekitar US$ 131 juta untuk mid case scenario dan US$ 263 juta untuk high case scenario. Sedangkan pengeluaran untuk operasi setiap tahunnya sebesar US$ 10 juta sampai US$ 20 juta termasuk penyewaan fasilitas produksinya. "Dengan hasil evaluasi ini,Lemang menjadi aset terbesar dan merupakan aset mahkota bagi Ramba,"ujar dia.Blok Lemang terletak di Sumatra Selatan dengan cadangan minyak 511 juta barel dan gas sebanyak 467 juta. Ramba Energy memiliki 51% interest di blok ini.Sedangkan sisanya 49% interest dimiliki oleh PT Sugih Energi Tbk. Selain blok Lemang,Ramba Energy juga memiliki dua blok lagi,yaitu blok West Jambi dan blok Jatirarangin TAC yang sudah berproduksi.Blok Jatirarangon TAC terletak di Cikarang, Jawa Barat. Produksi migas pada blok ini sebesar 6,8 mmscfd gas dan 105 barel minyak dan kondensat per hari.Ramba Energy memiliki 70 % interest pada blok Jatirangon TAC sekaligus bertindak sebagai operator. "Target kami adalah terusmelanjutkan tingkat produksi dari blok Jatirarangon dan mempertahankan pendapatan dari aset ini,"tambah Daniel Jol.Sementara Blok West Jambi terletak di sebelah utara basin Sumatra Selatan. Pada Juni 2011 , Ramba Energy menandatangani perjanjian Kerja Sama Operasi dengan Pertamina yang memberikan hak bagi perusahaan untuk mengekplorasi dan mengeksploitasi blok itu selama 20 tahun. Ramba Energy memiliki 100 % interest pada blok ini. "Kami sudah mempersiapan pengeboran eksplorasi di blok West Jambi selama beberapa tahun terakhir ini. Kami berencana mengebor dua sumur eksplorasi di blok West Jambi tahun 2014 ini" tutup Daniel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News