KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak bisa dipungkiri, dunia anak adalah dunia bermain. Tak heran, para orangtua sering berusaha membahagiakan anak-anaknya melalui mainan. Kondisi itu menjadi alasan Yuli Setiawati, salah satu Mitra Binaan PT. Pertamina (Persero), menciptakan sebuah inovasi kreatif yang mampu menjawab permasalahan yang dihadapi oleh para orang tua. Tak disangka, inovasi kreatif yang dibuat oleh pemilik usaha Binuki Toys tersebut memberi dampak positif bagi para orang tua serta membawa keuntungan bagi Yuli yang juga merupakan seorang pengusaha. Usaha yang berbasis di Jalan Al-Falah Raya No. 15, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ini memproduksi mainan yang edukatif dan aman bagi anak. Ide bisnis ini tercetus ketika ia ingin memberikan anak-anaknya mainan. Kala itu, ia membelikan mainan dengan harga yang tidak mahal. Namun, ia berpikir dua kali. Apakah mainan tersebut aman bagi anak-anaknya? Lalu, tercetuslah ide untuk membuat toko mainan sendiri. Awalnya, ia hanya menjual mainan import yang berasal dari China dan Jerman. Namun, di tengah perjalan, ia berpikir untuk memproduksi sendiri mainan anak yang lebih aman dan edukatif.
Rambah ekspor, UMKM Binaan Pertamina ini berkomitmen ciptakan mainan ramah anak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak bisa dipungkiri, dunia anak adalah dunia bermain. Tak heran, para orangtua sering berusaha membahagiakan anak-anaknya melalui mainan. Kondisi itu menjadi alasan Yuli Setiawati, salah satu Mitra Binaan PT. Pertamina (Persero), menciptakan sebuah inovasi kreatif yang mampu menjawab permasalahan yang dihadapi oleh para orang tua. Tak disangka, inovasi kreatif yang dibuat oleh pemilik usaha Binuki Toys tersebut memberi dampak positif bagi para orang tua serta membawa keuntungan bagi Yuli yang juga merupakan seorang pengusaha. Usaha yang berbasis di Jalan Al-Falah Raya No. 15, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ini memproduksi mainan yang edukatif dan aman bagi anak. Ide bisnis ini tercetus ketika ia ingin memberikan anak-anaknya mainan. Kala itu, ia membelikan mainan dengan harga yang tidak mahal. Namun, ia berpikir dua kali. Apakah mainan tersebut aman bagi anak-anaknya? Lalu, tercetuslah ide untuk membuat toko mainan sendiri. Awalnya, ia hanya menjual mainan import yang berasal dari China dan Jerman. Namun, di tengah perjalan, ia berpikir untuk memproduksi sendiri mainan anak yang lebih aman dan edukatif.